Ilustrasi Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam dan Ketua DPRD Kutim Joni. Mereka saling komentar terkait persoalan Kampung Sidrap (aset: katakaltim)

Andi Faiz Minta Legislator Kutim Turun Reses ke Kampung Sidrap Dengar Langsung Keresahan Warga

Penulis : Agu
7 August 2024
Font +
Font -

Bontang — Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam soroti perlakuan Pemkab Kutim yang sampai saat ini belum memberikan pembangunan layak bagi warga Kampung Sidrap.

Pasalnya, sejak puluhan tahun Kampung Sidrap masuk di wilayah Kutim tapi belum juga tampak pembangunan maksimal di wilayah itu.

“Kampung Sidrap itu sudah puluhan tahun sejak berdiri Kota Bontang, dia masuk di Kutim. Sekarang kita lihat apa yang dibangun Kutim untuk masyarakat Sidrap?,” cecar Andi Faiz kepada awak media, Sabtu (3/8).

Baca Juga: Politisi PAN Ridwan Karim memberi komentar soal Partai Golkar dan Bunda Neni usai mengembalikan formulir pencalonan Bacalon Wakil Wali Kota di Kantor Partai Golkar Bontang (dok: Katakaltim)Bunda Neni dan Golkar Bontang Menurut Ridwan

Andi Faiz menegaskan, sebagai pemangku kebijakan, harusnya memiliki tanggung jawab sosial. Apalagi hak politik masyarakat Sidrap terang-terangan diberikan kepada Bontang. Baik di Pileg maupun di Pilkada.

Baca Juga: Kabid Perizinan DPMPTS Bontang menerangkan proses penerbitan PKKPR saat berdiskusi dalam forum RDP DPRD Bontang terkait Kawasan Industri Bonles yang dibeli oleh PT KIB (aset: katakaltim.com)DPMPTSP Bontang Terangkan Proses Penerbitan PKKPR Saat RDP Bersama Dewan


“Nah di sana, di Sidrap itu pada faktanya memiliki KTP Bontang dan mewakilkan aspirasi, suara hak politiknya kepada kami pada saat pileg kemarin. Termasuk mereka memilih calon kepala daerah berdasarkan KTP-nya,” ungkapnya.

Berdasarkan itulah Andi Faiz menegaskan bahwa mereka punya kewajiban menyalurkan aspirasi warga dan melihat keadaan sosial dan sarana prasarana yang memang menurut dia sangat tidak layak.

“Kalau mereka (pihak Kutim) anggap sulit membangun di sana karena ada kendala bahwa itu hutan lindung, kawasan, yaaa coba kasi ke Bontang, kita akan bangun secepatnya,” ucap politisi Golkar itu tampak meyakinkan.

Kemudian dia juga menyinggung akses jalan yang tidak layak, pemenuhan hak dasar, termasuk air dan sebagainya yang sangat dibutuhkan warga Kampung Sidrap. Untuk itu dia menyampaikan andai saja Kutim memenuhi permintaan warga Sidrap, maka riak-riak mereka tidak akan muncul.

“Nah ini kan permintaan murni dari masyarakat Kampung Sidrap,” jelasnya.

Lebih lanjut Andi Faiz mengatakan jika Pemkab dan DPRD Kutim menganggap bahwa masyarakat Sidrap baik-baik saja, politisi muda itu meminta agar pihak dewan melakukan kunjungan langsung.

“Kalau mereka bilang warga fine-fine aja, yaa saya pikir mereka (DPRD) harus turun reses di sana. Coba silahkan masuk reses ke Sidrap. Kemudian dengarkan aspirasi warga di sana. Kalau kami yang ngomong terlalu tendensius. Kami juga tidak mau diadu domba antara DPR Kutim dan DPR Bontang,” terang Andi Faiz.

Diketahui sebelumnya Wabup Kutim Kasmidi Bulang mengatakan warga Kampung Sidrap legowo masuk ke wilayah Kutim dan tidak komplain. Sementara itu Ketua DPRD Kutim Joni mengatakan pembangunan Kampung Sidrap menemui kendala karena wilayah itu adalah kawasan hutan lindung. (*)

Font +
Font -