SAMARINDA — Pemkot Samarinda dalam hal ini diwakili Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setda, Muhammad Ridwan Tasa menghadiri Sosialisasi Pendidikan Politik yang dilaksanakan Bakesbangpol Kota Samarinda, Senin (30/9/2024) di Aula Kampus Institute of Health Technology and Science Wiyata Husada Samarinda.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Tasa hadir sebagai narasumber bersama seorang Pakar Politik, Dwi Haryono memaparkan urgensi keterlibatan mahasiswa sebagai pemilih pemula dalam Pilkada 2024.
Baca Juga: Kapten OSNBC, Pembinaan Olahraga di Kaltim Harus Ditingkatkan Sejak Dini
Baca Juga: Kepala DP2PA Samarinda Sampaikan 5 Tantangan Perempuan dan 9 Rencana Pembangunan 2025-2029
Ridwan Tasa menyebut Pilkada 2024 memiliki posisi yang sangat strategis. Lantaran Kalimantan Timur telah resmi menjadi Ibu Kota Negara.
"Pemilihan kepala daerah kali ini memiliki posisi yang strategis. Karena ini pemilihan kepala daerah yang pertama kali dilakukan secara serentak dan pertama kali dilakukan setelah secara de facto dan de jure Kalimantan Timur resmi menjadi ibu kota negara," ucap Ridwan.
Kedepan, kata Ridwan, dalam kurun 10-20 tahun Kalimantan Timur akan menjadi kota yang semakin besar. Implikasi dari situasi ini bakal hadir persaingan yang amat ketat. Di Bumi Etam akan hadir dan dihuni oleh orang-orang dari berbagai daerah, dengan latar belakang ide dan gagasan yang kaya.
"Juga akan muncul gedung-gedung tinggi pencakar langit, akan banyak jalan-jalan layang, pasti ada jalan kereta api yang banyak, semua fasilitas hidup pasti tumbuh dan berkembang, begitupun perguruan-perguruan tinggi yang besar dan favorit. Karena ini adalah simbol ibukota negara," ujarnya
Ia menyebut persaingan dan tantangan tersebut harus dijemput dan disambut dengan adanya SDM yang handal. Khususnya dari kalangan mahasiswa sebagai generasi penerus yang punya potensi dan masa depan yang baginya masih panjang.
Menurutnya, salah satu indikator penting adalah memilih pemimpin yang berkapasitas. Olehnya itu mahasiswa tidak seharusnya bersikap apatis dan pasif terhadap dunia politik.
"Karena pemimpin memegang kendali. Dia sesungguhnya menentukan pertumbuhan ekonomi daerah, dia menentukan arah pembangunan mau dibawa kemana," tandasnya.
Lebih lanjut, Ridwan menyebut bahwa program-program yang rasional dan optimis dalam membangun SDM Kalimantan Timur nantinya tak lain akan bergantung kuat pada pemimpin yang terpilih.
"Program yang mungkin tidak biasa yang bisa membawa dan menciptakan anak muda menjadi cerdas, anak-anak yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk bisa bersaing dan berkompetisi, untuk bisa menerima tongkat estafet kepemimpinan kedepan," terangnya.
Karena itu, ia menegaskan kembali pemilihan yang akan datang adalah pemilihan yang memiliki posisi strategis.
"Kita harus memilih siapa wali kota, wakil wali kota, yang memiliki visi kedepan, siapa gubernur dan wakil gubernur yang memiliki wawasan luas, yang mampu membawa Kalimantan Timur dan Kota Samarinda ini menjadi tumbuh," jelasnya.
"Kami datang untuk menyampaikan kepada anak-anak semua bahwa pemilihan tanggal 27 November 2024 bukan pemilihan yang biasa-biasa saja," pungkasnya.
Adapun, giat yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa ini mengusung tema "Jadilah Pemilih Cerdas dan Berkualitas dalam Pelaksanaan Pilkada 2024". (*)