Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman saat rapat bersama beberapa pihak mengenai masalah banjir di Sangatta, Kamis 30 Januari 2025 (dok: caca/katakaltim)

Bupati Kutim Menilai Kondisi Banjir Sangatta Belum Status Darurat Bencana

Penulis : Caca
 | Editor : Agung
31 January 2025
Font +
Font -

KUTIM — Pemkab Kutim belum menetapkan status bencana terhadap banjir yang melanda beberapa wilayah di Kutim 7 hari belakangan.

Rumah terendam banjir di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Dipotret pada Minggu 26 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)

Rumah terendam banjir di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Dipotret pada Minggu 26 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)

Pernyataan itu diutarakan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat ditemui usai menggelar rapat bersama pemerintah daerah terkait penanggulangan banjir, Kamis 30 Januari di ruangannya.

"Belum. Belum bisa karena kita harus lihat seberapa jauh dampaknya. Status bencana darurat itu semua aktivitas mati, infrastruktur enggak bisa digunakan, transportasi enggak bisa keluar dan masuk," ujarnya.

Baca Juga: Kantor Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutim (dok: ainun/katakaltim.com)Pembangunan ‘Gedung Putih’ di Bengalon Kutim Dapat Suntikan Dana CSR

Pun demikian, ia telah meminta BPKAD terus memantau situasi agar sewaktu-waktu dana belanja tidak terduga bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Rumah terendam banjir di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Dipotret pada Minggu 26 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)1.975 Keluarga Terendam Banjir di Sangatta Kutai Timur, Berikut Titik Evakuasi Korban

"Karena aturan yang memungkinkan kita menggunakan dana belanja tidak terduga itu sesuai dengan kriteria kebencanaan," jelasnya.

Ardiansyah juga meminta BPBD segera menetapkan daerah yang memang layak ditetapkan sebagai siaga satu bagi daerah yang rentan dan masih terendam, seperti Singa Geweh dan Margo Rukun.

Menyusul informasi BMKG yang mengatakan curah hujan akan terus tinggi hingga bulan Maret mendatang.

"Karena berulang-ulang di sana aja tuh banjir, sebab mereka berada di bantaran sungai," pintanya.

Bupati Kaget Bantuan Kurang

Menanggapi masalah bantuan yang dikeluhkan warga, Ardiansyah menyebut masyarakat terdampak harus segera diberi bantuan meskipun tidak dalam kondisi darurat.

"BPBD tadi mengatakan alhamdulillah di beberapa tempat memang sudah standby. Hanya tetap saja namanya masyarakat butuh, itu mungkin tidak mampu semua bisa merata,” katanya.

“Dinas Sosial ternyata juga hanya mampu menyiapkan 500 paket. Dan itu tidak cukup memang. Saya juga kaget," sambung Ardiansyah.

Politisi PKS itu mengungkapkan dirinya secara pribadi juga telah menyalurkan bantuan sebanyak 1.000 paket, namun minimnya kordinasi membuat bantuan tersebut seolah tidak ada.

"Saya secara pribadi kemarin itu sudah ada 1.000 paket sebenarnya. Dua tahap 500-500 dan itu ada di mana-mana, ada di Masabang ada di Margo rukun,” ucapnya.

“Ada juga di Majai, ada di kilo 1, kilo 3. Ada di Singgal Geweh dan sebagainya sesuai dengan info yang ada. Tapi karena ini tidak terkoordinasi dengan tim maka seolah-olah tidak ada kelihatan bantuannya," tandas Ardiansyah. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >