Paslon kepala daerah Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Agus Haris dalam debat Pilkada Bontang (aset: agu/katakaltim)

Cek Fakta Pernyataan Neni Moerniaeni Soal IPM Bontang Turun Jadi Urutan Terakhir untuk Kota se-Kaltim

Penulis : Agu
10 November 2024
Font +
Font -

BONTANG — Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk 3 Kota se-Kalimantan Timur (Kaltim) dari tahun ke tahun berada dalam persaingan ketat.

Namun 4 tahun terakhir Kota Bontang barada pada urutan terakhir. Seperti apa yang dinyatakan Neni Moerniaeni dalam debat perdana pilkada Bontang pada Minggu (10/11/2024) di Hotel Grand Mutiara.

“IPM Kota Bontang berada di urutan ketiga, yang sebelumnya berada di urutan pertama. Ini yang tentunya harusnya kita benahi,” ucap Neni.

Baca Juga: Ketua DPRD Kalimantan Timur Hasanuddin Mas’ud (aset: humas DPRD Kaltim/katakaltim.com)Hamas Berkomentar IPM Capai 78,2, Namun Pembangunan Belum Merata

Kata Neni, Kota Bontang sebelumnya sempat menempati posisi pertama untuk seluruh wilayah di Kaltim. Bahkan beberapa kali berada pada peringkat pertama. Namun saat ini, dalam beberapa tahun terakhir, Kota Bontang konsisten berada di urutan terakhir.

Sekarang, sobat katakaltim akan menunjukkan fakta dan datanya berdasarkan sajian informasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang dikutip pada Minggu (10/11/2024). Berikut rinciannya:

2016

Bontang (78,92) posisi pertama.
Samarinda (78,91) posisi kedua.
Balikpapan (78,57) posisi ketiga.

2017

Bontang (79,47) posisi pertama.
Samarinda (79,46) posisi kedua.
Balikpapan (79,01) posisi ketiga.

2018

Samarinda (79,93) posisi pertama.
Bontang (79,86) posisi kedua.
Balikpapan (79,81) posisi ketiga.

2019

Balikpapan (80,11) posisi pertama
Samarinda (80,20) posisi kedua
Bontang (80,09) posisi ketiga

2020

Samarinda (80,11) posisi pertama.
Bontang (80,02) posisi kedua.
Balikpapan (80,01) posisi ketiga.

2021

Samarinda (80,76) posisi pertama.
Balikpapan (80,71) posisi kedua.
Bontang (80,59) posisi ketiga.

2022

Samarinda (81,43) posisi pertama.
Balikpapan (81,13) posisi kedua.
Bontang (80,94) posisi ketiga.

2023

Samarinda (82,32) posisi pertama.
Balikpapan (81,66) posisi kedua.
Bontang (81,56) posisi ketiga.

Berdasarkan data di atas, selama 4 tahun terakhir Kota Bontang menjadi Kota yang tingkat IPM-nya paling rendah.

IPM Bontang pada 2016 (78,92) meningkat menjadi (79,47) pada 2017 dan masih mempertahankan posisi pertama.

Pada 2018 (79,86) juga masih naik. Namun berada pada urutan kedua dikalahkan oleh Kota Samarinda.

Pada 2019 (80,09) juga naik. Pun demikian berada pada urutan ketiga. Tahun 2020 menurun (80,02). Namun berada pada posisi kedua. Masih dikalahkan oleh Kota Samarinda.

Tahun 2021 kembali naik dengan nilai (80,59). Tapi turun pada posisi terakhir dari 3 kota se-Kaltim.

Pada 2022 (80,94) dan 2023 naik menjadi (81,56). Pun demikian, Kota Bontang masih konsisten berada pada posisi terakhir.

Samarinda menempati urutan pertama pada 2022 (81,43). Untuk 2023 dengan nilai (82,32). Sementara Kota Balikpapan berada di posisi kedua pada tahun 2022 dengan nilai (81,13) dan 2023 dengan nilai (81,66).

Berdasarkan data tersebut, untuk tahun sebelumnya, Kota Bontang pernah menempati urutan pertama mengungguli Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. 4 tahun terakhir, Kota Bontang tidak pernah unggul dari kedua kota tersebut. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >