JAKARTA — PT PLN (Persero) mencatat capaian positif dalam peningkatan keandalan pasokan listrik nasional selama tahun 2024. Melalui transformasi digital dan pemeliharaan sistem yang konsisten, frekuensi dan durasi gangguan listrik berhasil ditekan secara signifikan, sejalan dengan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan kelistrikan yang andal bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Data operasional PLN menunjukkan, rata-rata frekuensi gangguan listrik atau System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) turun sebesar 24,32% menjadi 3,23 kali per pelanggan per tahun. Sementara itu, rata-rata durasi gangguan atau System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga mengalami penurunan sebesar 5,29%, atau turun 17,89 menit dibandingkan tahun 2023.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan penurunan gangguan listrik ini merupakan wujud nyata upaya PLN dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat ketahanan energi nasional.
“Listrik kini menjadi kebutuhan primer. Karena itu, PLN terus berupaya meningkatkan keandalan pasokan dan layanan agar bisa menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Penurunan gangguan kelistrikan ini juga tak lepas dari transformasi digital end-to-end yang telah dijalankan PLN sejak 2020, mencakup sektor pembangkitan, transmisi, distribusi hingga layanan pelanggan. Teknologi memungkinkan pemantauan sistem secara real-time, pemetaan gangguan lebih presisi, dan respons yang jauh lebih cepat.
Selain itu, angka susut jaringan listrik juga berhasil dijaga dengan baik. Sampai Desember 2024, susut jaringan tercatat sebesar 8,55%, atau 100,45% dari target yang ditetapkan sebesar 8,51%. Capaian ini menunjukkan tren perbaikan yang konsisten selama lima tahun terakhir.
Transformasi digital PLN turut diwujudkan melalui pengembangan aplikasi PLN Mobile. Sepanjang 2024, pengguna aplikasi ini meningkat drastis sebanyak 5,45 juta pengguna dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengguna per Desember 2024 mencapai 52,48 juta, naik dari 47,02 juta pengguna pada akhir 2023.
PLN Mobile memungkinkan pelanggan melaporkan gangguan secara langsung, terhubung ke Virtual Command Center (VCC) dan sistem Pelayanan Teknik (Yantek) Mobile, sehingga respons di lapangan menjadi lebih cepat dan terintegrasi.
“Lima tahun lalu, keluhan terhadap keterlambatan penanganan gangguan masih sering kami terima. Sekarang, dengan PLN Mobile, semua lebih cepat, transparan, dan efisien. Rating aplikasi kami juga stabil di angka 4,9 di Playstore, menjadi bukti kepercayaan pelanggan,” jelas Darmawan.
Darmawan juga memberikan apresiasi kepada seluruh insan PLN atas dedikasi dan semangatnya menjaga keandalan listrik nasional.
“Mereka adalah pahlawan energi yang menjaga keandalan listrik untuk seluruh masyarakat. Berkat semangat mereka, PLN bisa terus jadi tulang punggung ketahanan energi nasional,” tuturnya.
Dengan pencapaian ini, PLN optimistis dapat terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan memperkuat kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (Adv)