Dibaca
505
kali
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat meninjau Sungai Mahakam (dok: @h.rudymasud)

Dinilai Tak Nyambung, Ini Alasan Gubernur Kaltim Koordinasi Kemenhub Soal Penanganan Banjir dan Pengerukan Sungai Mahakam

Penulis : Agu
31 October 2025
Font +
Font -

KALTIM — Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, ungkap alasan dia berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) soal pengerukan sungai Mahakam.

Alasan itu diunggah Gubernur Kaltim dalam akun Instagram pribadinya @h.rudymasud pada Jumat 31 Oktober 2025, malam.

Dia mengatakan shallow water level (SWL) atau ketinggian permukaan air di sungai Mahakam saat ini hanya mencapai kedalaman sekitar 3,5 meter.

Baca Juga: Wali Kota Samarinda, Andi Harun, usai menggelar kegiatan bersama Kepala BNN RI di ruang Mangkupelas Balai Kota Samarinda, Rabu 5 Februari. (Dok: galang/katakaltim)Pertama di Indonesia, Pemkot Samarinda akan Buat Bangunan Rehabilitasi Pecandu Narkoba

“Terlalu dangkal untuk menampung volume air secara optimal,” ucap Rudy.

Baca Juga: Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah. (dok.rara/katakaltim)DPRD Samarinda Soroti Pengalihan Fungsi Lahan Sebagai Penyebab Banjir

Alasan singkat Rudy berkomunikasi dengan Kemenhub soal penanganan banjir di Benua Etam karena hampir di semua kementerian belum ada dana untuk penanganan Sungai Mahakam.

“Itulah kenapa, saya harus audiensi ke pelbagai kementerian, contohnya ke Kementerian Perhubungan untuk mengutarakan realita di Kalimantan Timur. Doakan agar segala prioritas senantiasa dimudahkan,” harap Rudy.

Diberitakan sebelumnya, sikap Rudy berkomunikasi dengan Kemenhub untuk menanggulangi banjir di Kalimantan Timur dinilai tidak relevan. Sebab penanganan banjir ditangani Kementerian PUPR.

Di sisi lain sejumlah pihak melayangkan kritik. Termasuk Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Dia menilai bahwa mestinya yang dikeruk bukan Sungai Mahakam, tapi Sungai Karang Mumus untuk tanggulangi banjir, khususnya di Kota Samarinda.

Tapi, tampaknya Rudy Mas’ud melihat masalah ini secara luas. Tidak hanya untuk Samarinda, tetapi untuk seluruh daerah Kalimantan Timur. (Agu)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >