KUBAR — Ekonomi Kreatif Kutai Barat (Ekraf Kubar) yang dinaungi di Dinas Parawisata (Dispar Kubar) mengeluhkan minimnya anggaran sehingga sarana prasarana tidak memungkinkan pemaksimalan potensi pengembangan para pelaku Ekraf di Kubar.
Hub Ekraf atau creative hub adalah wadah bagi pelaku Ekraf mengembangkan kreativitasnya. Dispar juga sempat mengusulkan pengadaan tempat untuk para pelaku Ekraf, tetapi ditolak karena problem anggaran serta lokasi yang tidak memungkinkan.
Baca Juga: Dispar Kubar Kolaborasi 2 Instansi dalam Kegiatan Layananan OSS-RBA
Christiana Dana Rika, Kepala Bidang Ekraf Kubar mengharapkan, pemerintah dan DPRD bisa melirik dan mendukung para pelaku Ekraf, karena wadah ini mampu memperkenalkan Kubar ke kancah nasional hingga internasional.
Baca Juga: Miris! Gaji Linmas Rp250 Perbulan, AHJI Siap Naikkan 100 Persen Jika Terpilih
"Kami masih memiliki banyak kendala termasuk sarana dan prasarana yang belum tersedia, jadi kami lebih fokus ke pengembangan SDM untuk saat ini,” ucapnya pada Katakaltim, Senin (4/11/2024) kemarin.
Ekraf memiliki dampak besar bagi perkembangan ekonomi daerah, dikarenakan mampu menarik daya para pengunjung tetapi amat disayangkan pemerintah dan DPRD tidak memfokuskan hal itu.
"Karena terkendala anggaran, kami harapkan dihadirkan semacam panggung kecil di lokasi pelataran Dispar. Agar pelaku Ekraf mampu berkreasi dengan leluasa,” harapnya. (*)