DPD PKS Akan Deklarasikan Pendamping Ardiansyah Sulaiman di Pilkada Kutim

Kutim — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten/Kota berlangsung tak lama lagi. Beberapa partai politik pun saat ini sedang gencar-gencarnya membangun koalisi demi kemenangannya.

Saat ini, di Kutai Timur (Kutim) petahana Ardiansyah Sulaiman kembali mendeklarasikan diri maju sebagai kosong satu Kutim.

Politisi PKS itu saat ini sedang diberondong pertanyaan terkait siapa wakilnya nanti dalam perhelatan Pilkada.

Baca Juga: Kembali Maju Pikada Kutim, Ardiansyah Sulaiman Janji Lanjutkan Pembangunan

Menjawab pertanyaan itu, Ketua DPD PKS Kutim Warno menyampaikan saat ini Ardiansyah Sulaiman telah didaftarakan di beberapa partai politik (Parpol).

“Mungkin bapak ibu bertanya wakilnya (Ardiansyah Sulaiman) siapa? Di depan sudah ada Bacalon wakil ada 2 orang. Kemudian nanti ada lagi 6 tokoh hebat di Kutim yang sudah mendaftar di PKS,” ucapnya pada Minggu 19 Mei 2024.

“Mungkin ditanya kapan diumumkan wakilnya, mudah-mudahan awal Juni atau pertengahan Juni kita sudah deklarasi,” sambungnya.

Warno dalam kesempatan itu begitu menggelora dan mengutip perkataan Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa “Mereka yang paling baik di antara kalian adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.”

“Sehingga saya mengajak kepada hadirin sekalian sebagai apapun posisi kita, marilah kita menjadi orang yang bermanfaat buat orang lain. Siapa yang membantu saudaranya, maka Allah akan membantu kita,” sambungnya.

Ditandaskannya, siapa yang membantu orang lain “Allah akan membantu kita saat kita sulit, sehingga kita ingin banyak-banyak memberikan manfaat buat banyak orang sehingga Allah akan membantu kehidupan kita.”

“Agar kemudian suatu hari nanti kita menjadi orang yang khusnul Khotimah, karena telah menyelesaikan amanah kita di dunia ini menjadi orang-orang yang bermanfaat kepada sesama manusia,” tambahnya.

Lebih jauh Warno mengatakan pihaknya, DPD PKS, menunggu tanggapan dari seluruh masyarakat agar pihaknya selalu membenahi secara internal.

“Kita tunggu saran, masukan, kritik dan seterusnya karena memang tidak mudah memimpin. Tidak mudah menjalankan amanah ini sehingga kita perlu masukan dari seluruh pihak untuk kemudian kita terus memperbaiki,” pungkasnya. (*)