FKP Kutim Ajak Generasi Muda Giat Berwirausaha Sejak Dini

KUTIM — Ketua Forum Kewirausahaan Pemuda Kutai Timur (Kutim), Barry William, mengajak pemuda Kutim mengambil peran dalam dunia usaha.

"Saya menilai hari ini sudah sangat-sangat perlu ada alarm untuk men-trigger teman-teman pemuda membuka mata dengan lebar, menatap Kutim ini sangat banyak memiliki potensi," kata Barry saat ditemui katakaltim usai Pelantikan FKP Kutim, Kamis 13 Februari 2025, di ruang Meranti Kantor Bupati Kutim.

Ia khawatir jika pemuda Kutim terlambat menangkap potensi daerah, maka akan diisi oleh masyarakat dari luar Kutim.

"Bisa dilihat hari ini, banyak sekali migrasi-migrasi manusia ke daerah Kabupaten Kutai Timur karena potensi-potensi sumber daya alam yang ada," katanya.

Karena itu, Barry mengajak pemuda bergabung dan berkecimpung dalam dunia usaha. FKP Kutim, kata dia, telah memiliki 30 anggota yang masing-masing memiliki usaha di bidangnya.

"Kami siap merangkul siapa saja yang mau dan minat berwirausaha. Yang pastinya ketika bergabung, kita pasti akan mengarahkan akan membimbing bagaimana caranya berwirausaha," terang Barry.

Ditanyai potensi usaha yang berkembang dan paling diminati generasi hari ini, ia mengatakan sedikit ada perubahan budaya.

"Sekarang sudah enggak seperti dulu lagi yang hanya fokus kepada food and beverage dan lain sebagai halnya. Tapi generasi kini yang disebut Gen-Z itu, banyak sekali di bidang jasa, mereka lebih banyak berkecimpung di industri kreatif seperti desain grafis, videografi, terus itu juga menjadi seorang barista," jelasnya.

Ia juga merasa optimis, lantaran mendapat dukungan dari pemerintah. Sebagaimana yang hadir dalam kegiatan pelantikan FKP Kutim pagi tadi dihadiri oleh Asisten III Setkab Kutim, Anggota DPRD Kutim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, serta OPD lainnya.

FKP Kutim bersama Perangkat Daerah Kabupaten Kutai Timur. (dok: caca/katakaltim)

Sementara itu, Kadispora Kutim Basuki Isnawan, mengaku siap membantu jejaring FKP Kutim dan pemuda yang ingin berwirausaha.

"Nanti kolaborasinya dengan Dinas Koperasi dan UMKM, jadi ini gayung bersambut. Saya bentuk forum pemuda, nanti Dinas Koperasi yang teknis dan pembinaannya," kata Basuki, kepada Katakaltim.

Ia juga menekankan, berwirausaha merupakan solusi tepat mengatasi pengangguran di Kutim.

"Saya biasa tekankan, ngapain semuanya mau jadi ASN lagi atau kerja di tambang, mendig berwirausaha jadi bos kecil yang bisa membantu teman-temannya yang lain,"

Ditambah lagi, kata dia, ketergantungan daerah tersebut terhadap SDA yang tidak terbaharukan menjadi kekhawatiran tersendiri.

"Kalau sudah habis, kita mau ngapain. Makanya kita semua harus mulai dari sekarang, IKN sudah di depan mata, jangan sampai potensi kita diambil alih oleh pemuda daerah lain," tandasnya. (Ca)