KUTIM - Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) menggelar Seminar Transformasi Pertanian Kutai Timur: Modernisasi, Inovasi, dan Regenerasi Petani Muda, Selasa 22 April 2025, di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur.
Agenda tersebut adalah upaya STIPER mendorong modernisasi dan regenerasi petani muda di Kutim.
Hal ini pun mendapat apresiasi oleh Pemkab Kutim. Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim, Sudirman Latif, mengatakan seminar seperti ini dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia pendidikan, pemerintah, dan para petani muda di Kutai Timur
Baca Juga: Tim Silat Kaltim Targetkan Lolos 100 Persen di Pra Popnas 2024
"Harapan kami, melalui seminar ini akan lahir rekomendasi dan gagasan segar yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sektor pertanian Kutai Timur di masa depan," kata Sudirman, dalam sambutan saat membuka agenda tersebut.
Baca Juga: Membangun Desa di Kutim, Poniso: Sebuah Komitmen Jangka Panjang
la juga menyebut, kegiatan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah dalam membangun sektor pertanian yang lebih maju dan adaptif di tengah perkembangan zaman.
Sudirman menilai, sinergi antara pemerintah dan generasi milenial, khususnya petani muda, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan pertanian modern.
"Hasil seminar ini bisa menjadi masukan bagi daerah dalam merumuskan kebijakan, khususnya di sektor pertanian secara luas, termasuk bagaimana memaksimalkan teknologi pertanian," tambahnya.
Ketua Program Studi Agroteknologi STIPER Kutim, Rudi, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan pentingnya pemahaman mendalam mengenai Agroteknologi agar budidaya pertanian di Kutai Timur dapat berjalan lebih maksimal, baik dari sisi produksi maupun efisiensi. Apalagi, Kutai Timur dikenal sebagai daerah dengan lahan sawit terbesar di Kalimantan Timur.
Namun, Rudi juga menyoroti fenomena alih fungsi lahan padi yang beralih menjadi kebun sawit, yang menurutnya harus menjadi perhatian bersama demi menjaga ketahanan pangan lokal. (*)