Ilustrasi (aset: pixabay)

Kasus DBD Meningkat di Kelurahan Guntung dan Lok Tuan, dr Dwiyanti Imbau Warga Jaga Kesehatan

Penulis : Agu
20 May 2024
Font +
Font -

Bontang — Nyamuk Demam Berdarah Dangue (DBD) setiap tahunnya hadir di Kota Bontang. Untuk wilayah Bontang Utara, khususnya Kelurahan Loktuan dan Guntung, mengalami peningkatan.

Selpi Sampe selaku surveilans Puskesmas Bontang Utara II (BU 2) merincikan jumlah kasus DBD di wilayah kerjanya berdasarkan RT antara lain untuk wilayah Kelurahan Loktuan 31 kasus.

DBD ini tersebar ke beberapa wilayah. Untuk RT 3 sebanyak 2 kasus, RT 6 terdapat 1 kasus. Kemudian RT 7 jumlahnya 2 kasus.

Baca Juga: Kapolres Bontang gelar silaturahmi dengan insan pers se-Kota Bontang dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78 (aset: katakaltim.com)Kapolres Bontang Gelar Silaturahmi Dengan Insan Media, Harap Wartawan Produksi Pemberitaan Edukatif

“Terus di RT 11 ada 1. RT 20 dan 21 masing-masing 2 kasus. RT 22 dan 24 masing-masing 3. Sementara RT 23 dan 25 masing-masing 1 kasus,” ucapnya kepada katakaltim, Senin 20 Mei 2024.

Baca Juga: Kepala UPT Puskesmas Bontang Utara 1, I Wayan Santika (dok: katakaltim)Terkait Peningkatan Angka DBD Bontang Utara, Kepala UPT Puskesmas BU 1 Imbau Warga Waspada


“Untuk RT 32, 37, 38, 41, dan 44 masing-masing 1 kasus. Sementara RT 48 sama RT 51 ditemukan dua kasus, dan sebanyak 3 di RT 50. Terakhir untuk RT 52 ada 1 kasus,” tambahnya.

Sementara di wilayah Kelurahan Guntung jumlah kasus DBD mencapai 10 kasus. “Di RT 3,4 dan 18 itu masing-masing 1 kasus. Sementara RT 16 2 kasus. Yang paling banyak itu di RT 5, ada 5 kasus,” ucapnya.

“Kalau dibanding tahun lalu, ini ada peningkatan. Karena kalau dilihat dari tahun sebelumnya per bulan Juni kasus sebanyak 32, dan tahun ini 2024 per bulan Mei kasus sudah 41,” ungkapnya.

Ia pun mengaku pihak puskesmas BU 2 kini melakukan berbagai program untuk menekan kenaikan angka DBD.

“Kita sudah lakukan deteksi dini diperketat dipoli pelayanan. Penyelidikan epidemiologi terhadap kasus. Kita juga sudah edukasi secara personal ke penderita/keluarga pasien, masyarakat yang tinggal sekitar tempat tinggal pasien. Selain itu pembagian abate saat turun penyelidikan epidemiologi,” pungkasnya.

Sementara itu kepala UPT Puskesmas Bontang Utara 2, dr Dwiyanti menerangkan DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.

Menurutnya berbagai upaya harus dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.

“Menguras tempat yang sering jadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat di situ. Kalau musim hujan maupun pancaroba, ini harus dilakukan tiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan,” terangnya.

“Selanjutnya menutup. Tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi harus ditutup. Terus memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan memanfaatkan kembali baran bekas yang berpotensi jadi wadah perkembangbiakan nyamuk DBD,” tambahnya.

Plus yang dimaksud adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Menggunakan obat anti nyamuk. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

“Gotong Royong membersihkan lingkungan.
Periksa tempat-tempat penampungan air. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. Menanam tanaman pengusir nyamuk
Mendukung teknologi nyamuk ber-wolbachia,” terangnya.

Menurut dr. Dwiyanti, Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini karena semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan.

“Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB). Karena itu, masyarakat diharapkan bisa berperan dalam kegiatan upaya pencegahan DBD dan mendukung implementasi teknologi nyamuk ber-wolbachia di Kota Bontang,” tutupnya. (*)

 

Font +
Font -