Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Bontang, Amriadi (dok: agu/katakaltim)

Ketua KADIN Bontang Dukung Penuh Pembangunan Pabrik Soda Ash, Harap Perusahaan Libatkan Pengusaha Lokal

Penulis : Agung
4 February 2025
Font +
Font -

BONTANG — Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Bontang, Amriadi, mendukung penuh pembangunan pabrik Soda Ash di Kota Bontang.

“Kami menyambut baik dan mendukung penuh pembangunan ini. Karena bagaimana pun pasti berdampak kepada peningkatan ekonomi daerah,” ucapnya kepada katakaltim, Selasa 4 Februari 2025.

Pun demikian, Ketua Demokrat Bontang itu berharap agar pembangunan pabrik Soda Ash juga melibatkan para pengusaha lokal.

Baca Juga: Ketua DPC Demokrat Bontang, Amriadi (aset: katakaltim)Amriadi Bantah Analisa Pengamat Politik Unmul Soal Potensi Basri Rase Rebut Demokrat

Sebab, Amriadi begitu yakin bahwa sumber daya manusia (SDM) di Kota Bontang tidak diragukan lagi. Terlebih pengalaman mereka yang cukup banyak dalam sektor industri.

“Tentu kami juga berharap keterlibatan pengusaha lokal, khususnya tenaga kerja lokal. Kami meyakini tenaga kerja di Bontang memiliki skill dan pengalaman karena sudah terbiasa bekerja di sektor industri.,” tukas Amriadi.

Dia menambahkan, berkembangnya dunia industri di Kota Bontang tentu saja menambah investasi. Apalagi jika investasinya menguntungkan masyarakat lokal.

“Maka pasti dukungan penuh harus diberikan,” tandasnya.

Lebih jauh Amriadi menekankan kepada perusahaan agar mengikuti aturan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) sehingga ada transparansi bagi semua pihak khususnya para tenaga kerja.

“Begitupun kepada pengusaha atau kontraktor agar menyiapkan perusahaannya dalam menyambut dan berkompetisi secara sehat pada pembangunan ini,” ucapnya.

“Setidaknya perusahaan konsorsium minimal memberikan ruang bagi pengusaha lokal sesuai kualifikasinya. Kalau untuk nominal saya rasa menyesuaikan kemampuan perusahaan lah,” pungkasnya.

Pelopor Industri Soda Ash di Indonesia

Sebelumnya, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) pembangunan pabrik Soda Ash pertama di Indonesia dengan konsorsium PT TCC Indonesia Branch—PT Enviromate Technology International.

Penandatanganan itu berlangsung di Kantor Perwakilan Jakarta Pupuk Kaltim, Rabu 22 Januari 2025 lalu.

Direktur Utama PKT Budi Wahju Soesilo mengatakan, pembangunan pabrik ini tidak hanya menciptakan nilai tambah dari amonia, tetapi juga berperan besar mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan lapangan kerja.

“Serta memperkuat daya saing industri dalam negeri di pasar global. Itu sejalan dengan semangat Asta Cita pemerintah,” ucap Budi dalam keterangan resminya.

Sebagai salah satu langkah awal menuju kemandirian industri nasional, pabrik ini siap menjadi pelopor dalam industri Soda Ash di Indonesia.

Pabrik ini dibangun di lahan seluas 16 hektar di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, di Kota Bontang.

Kawasan rencana pembangunan pabrik Soda Ash pertama Indonesia bakal dibangun pada lahan seluas 16 hektare di Kota Bontang (Dok: PKT)

Kawasan rencana pembangunan pabrik Soda Ash pertama Indonesia bakal dibangun pada lahan seluas 16 hektare di Kota Bontang (Dok: PKT)

Pabrik ditargetkan akan melakukan fase uji coba produksi pada kuartal III 2027 serta mulai berproduksi secara komersial pada akhir tahun 2027.

Guna memastikan pabrik berjalan baik, PKT mengutamakan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Serta menerapkan manajemen proyek yang ketat dan efisien untuk menjaga kualitas, keselamatan, dan ketepatan waktu,” ucapnya.

Kemudian, pelelangan proyek pembangunan pabrik ini dilakukan melalui proses evaluasi yang transparan dan objektif.

Dengan tujuan memastikan pembangunan pabrik dapat berjalan secara optimal, pemilihan dilakukan dengan open tender dan kontraktor memiliki pengalaman yang cukup luas dan berstandar baik di bidangnya.

“Kami harap pembangunan pabrik ini dapat menjadi kontribusi Pupuk Kaltim untuk mewujudkan industri hijau melalui pemanfaatan CO2. Menjadi wujud dukungan terhadap program hilirisasi dan target Net Zero Emission pemerintah,” tutupnya.

Produksi Soda Ash

Berdasarkan data BPS, selama tahun 2022 Indonesia mengimpor 916.828 metrik ton Soda Ash untuk kebutuhan domestik.

Kebutuhan ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 1,2 juta metrik ton pada 2030.

Dengan kapasitas produksi hingga 300.000 metrik ton per tahun, pabrik ini diperkirakan mampu mencukupi hingga 30 persen kebutuhan Soda Ash domestik.

Soda Ash merupakan bahan baku utama dalam beberapa industri, seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki, yang selama ini sepenuhnya bergantung pada impor.

Kebutuhan yang terus meningkat inilah yang menjadi salah satu alasan utama dibangunnya pabrik Soda Ash oleh Pupuk Kaltim. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >