Dibaca
150
kali
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Zubair (dok: caca/katakaltim)

Kutim Dilirik Banyak Investor Asing, Pemkab Minta Dewan Segera Sahkan Raperda Pembangunan Industri

Penulis : Salsabila
 | Editor : Agung
5 March 2025
Font +
Font -

KUTIM — Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi daerah yang paling diminati oleh investor asing. Untuk itu Pemkab meminta rancangan peraturan daerah (Raperda) Pembangunan Industri segera disahkan.

Pernyataan itu disampaikan Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim, Zubair kepada Katakaltim, usai menghadiri Rapat Paripurna ke-31 yang membahasa Raperda Pembangunan Industri, Rabu 5 Maret 2025.

"Karena mereka (investor) perlu kepastian hukum untuk berinvestasi. Jangan sampai nanti ketika dia sudah investasi dengan dana yang besar, namun hasilnya jadi percuma gitu," ucapnya kepada katakaltim.

Kata Zubair, Kutim banyak dilirik oleh investor dari China hingga Finlandia dan Estonia. Ia menceritakan saat berkunjung ke wilayah tersebut, dan tidak menyangka mereka melirik Kutim sebagai wadah investasi yang menarik.

"Kemarin waktu saya ke sana, semua investor di sana tertarik berinvestasi di Kutai Timur. Tidak menyangka saja mereka tertarik," ungkapnya.

Zubair mengungkapkan, pihaknya berbincang dengan investor asal China. Mereka berdialog cukup panjang sebelum akhirnya sepakat berinvestasi di Kutim, khususnya di kawasan ekonomi khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan.

"Pembahasan yang ulet, 14 kali lebih rapat dengan investor dari bubuhan Cina akhirnya mereka sepakat," terangnya.

Ditanyai sektor industri yang paling diminati Investor, Zubair mengatakan tak tersisa satu sektor pun.

Ia menilai semua sektor Industri di Kutim, memberi nilai ekonomi yang tinggi, baik dari sumber daya mineral maupun sumber daya alam.

"Bisa dilihat dari PDRB dan APBD Kutai Timur sekarang pada posisi terbesar di Kalimantan Timur," ucapnya.

Ditambah lagi, kata dia, posisi Kutim yang berhadapan langsung dengan ALKI II, Alur Laut Kepulauan Indonesia yang menghubungkan Laut Sulawesi dengan Samudera Hindia.

Untuk itu Zubair berharap, Raperda ini secepatnya disahkan sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan ekonomi.

"Yang ujung-ujungnya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, perda pembangunan industri cukup panjang waktunya 2025 sampai 2044, maka akan berdatangan investor-investor yang akan masuk untuk aktif," tandasnya. (Ca)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >