Tampak tumpukan sampah di sekitaran objek wisata Mangrove Berbas Pantai Kota Bontang (aset: Ali/katakaltim)

Legislator Bontang Tanggapi Masalah Sampah Berserakan di Kawasan Objek Wisata Mangrove

Penulis : Agu
9 September 2024
Font +
Font -

BONTANG — Sangat disayangkan sampah berserakan di kawasan objek wisata Mangrove Berbas Pantai. Begitu kata Anggota DPRD Kota Bontang Alfin Rausan Fikry.

Dia meminta agar selalu ada kerja sama antara pemerintah dan pengunjung. Pemerintah hadirkan fasilitas lengkap berupa tempat sampah memadai, berikut penambahan tenaga kebersihan.

Baca Juga: Anggota Dewan Termuda di Kota Bontang, Alfin Rausan Fikry (aset: Katakaltim)Anggota Dewan Termuda Alfin Rausan Fikry Dorong Pemerintah Realisasi Sirkuit Balap di Bontang

Bukan hanya itu, para pengunjung harus juga sadar diri agar tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: PT Badak NGL Respons Baik Raperda Godokan Legislator Bontang Terkait Penyandang Disabilitas


Karena sangat percuma jika pemerintah menyiapakan fasilitas, tapi pengunjung tidak memanfaatkannya.

Amat kasihan juga kalau ada objek wisata yang bagus dan ramai dikunjungi warga, tapi tak diperharikan pemerintah.

“Kalau pemerintah siapkan tempat sampah seribu, tapi kalau memang SDM kita kurang pekah terhadap kebersihan kan percima juga,” katanya kepada awak media, Senin (9/9).

Lebih jauh politisi Golkar itu minta pemerintah melakukan pencegahan, paling tidak misalnya ada langkah teknis agar melihat objek wisata sebagai objek wisata, dan bukan tempat buang sampah.

“Saya kira harus selaras lah apa yang dilakukan pemerintah, dengan upaya preventif, langkah taktis, agar menjadikan objek wisata sebagaimana objek wisata yang bersih,” katanya.

“Caranya yaa dengan dukungan menghadirkan tempat sampah, termasuk penyediaan tenaga kebersihan di sana,” tambah Alfin.

Menurut dia, selain upaya penyadaran diri sendiri dan langkah taktis pemerintah, dibutuhkan juga pendidikan dan sosialisasi menyeluruh ke masyarakat.

Mengingat sampah yang bertumpuk di sepanjang jalan masuk objek wisata Mangrove tak hanya datang dari pengunjung luar, tapi juga kemungkinan ulah dari warga pemukiman sekitar.

“Karena di Berbas Pantai itu kan sampahnya bukan hanya dari pengunjung, kemungkinan dari pemukiman warga juga,” jelasnya.

Sebelumnya sejumlah pengunjung keluhkan betapa kotornya kawasan objek wisata Mangrove Berbas Pantai. Tempat sampah pun cepat penuh karena cuma disiapkan satu.

Tempat sampah di jalan masik objek wisata (aset:Sandi/katakaltim)

Tempat sampah di jalan masuk objek wisata (aset:Sandi/katakaltim)

Kepala Dispopar Bontang Rafidah, mengatakan mereka sudah siapkan beberapa tempat sampah.

Tapi sering hilang, katanya. Apakah dicuri orang atau tidak, Dispopar juga tidak tau itu.

Pun demikian, Dispopar akui di Mangrove masih kurang petugasnya.

Tapi penambahan petugas hanya bisa dilakukan tahun depan. Katanya kekurangan anggaran.

Dihubungi petugas kebersihan DLH Bontang sejak kemarin, sampai saat ini masih belum direspons juga.

Padahal masalah ini sangat penting diberikan perhatian. Karena, berdasarkan penelusuran katakaltim di berbagai penelitian, ternyata sampah plastik mudah masuk ke dalam tubuh manusia.

Misalnya, ikan di laut memakan serbukan plastik, atau memakan plastik. Pasti plastiknya masuk ke ikan atau hewan laut lainnya.

Lalu ikan itu ditangkap dan dikonsumsi masyarakat, misalnya masyarakat yang ada di Halal Square, atau para Kepala Dinas di Sekambing, maka secara tidak langsung juga mengonsumsi plastik dengan ukuran terkecil.

Ini dibuktikan dalam beberapa penelitian. Saat feses diperiksa dari berbagai kalangan usia.

Didapati dalam feses itu rata-rata punya plastik berukuran kecil. Menurut penelitian, itu disebabkan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Maka dari itu, perhatian seluruh warga menyangkut masalah sampah sangat penting untuk keberlangsungan hidup.

Wali Kota Bontang Basri Rase juga ngebut sebenarnya. Beberapa waktu lalu dia sampaikan agar dinas terkait segera tangani masalah buang sampah sembarangan ini. (Adv)

Font +
Font -