Kutim — Pimpinan legislator Kutim, Joni, menilai wacana tapal batas Kampung Sidrap merupakan dampak politik daerah.
Selain niat memperluas wilayah, menurut Joni permasalahan tapal batas Kampung Sidrap kembali mencuat karena ada momen tertentu seperti Pilkada dan Pileg.
“Yang jelas mau memperluas wilayahnya. Yaa itu juga setiap ada momen Pilkada, momen legislatif, itu muncul sudah tu. Menurut kami seperti itu,” ucap Joni kepada katakaltim, Senin (29/7) lalu.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Bontang
Untuk itu Joni meminta agar masyarakat tidak “buta mata” atas janji-janji politik yang ditawarkan. Prinsipnya, tegas Joni, pihak Kutim tidak akan melepas wilayah tersebut.
Baca Juga: DPRD Kutim Gelar Rapur Bahas Masalah Antara Tani Karya Bersama dan PT Indominco
“Artinya masyarakat jangan mau dijanji-janji lah. Yang jelas tidak akan kita lepas kalau aturan tidak berubah. Itu pertanggungjawaban kita,” ucapnya.
Politisi PPP itu juga mengaku Kutim komitmen ingin membangun wilayah itu. Pun begitu Joni menyampaikan alasan penting dan kendala teknis untuk membangunnya.
“Karena itu kawasan makanya kita harus berkoordinasi dulu dengan pihak terkait. Kalau kita anggarkan, tapi salah bangun, kan kasian juga anggarannya kan,” jelasnya. (*)