Anggota DPRD Kalimantan Timur Andi Satya Adi Saputra. (aset: puji/katakaltim.com)

Memalukan! Andi Adi Sayangkan Ratusan Daerah di Kaltim Masih Blank Spot

Penulis : Puji
 | Editor : Admin
17 November 2024
Font +
Font -

SAMARINDA — Legislator Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyayangkan ratusan daerah di Kaltim yang belum teraliri listrik dan tidak terjangkau jaringan telekomunikasi.

Menurutnya, fakta masih ada wilayah Blank Spot di Kaltim merupakan hal yang sangat memalukan, mengingat wilayah dengan sebutan Bumi Etam itu merupakan provinsi penghasil Batu Bara.

"Kaltim ini adalah provinsi penghasil energi, kita kaya akan energi. Apabila ada wilayah Kaltim yang tidak teraliri listrik maka ini adalah sebuah tamparan di wajah pemerintah," ungkapnya kepada katakaltim, Jumat (15/11/2024) lalu.

Baca Juga: Legislator Kaltim Andi Satya Adi Saputra menggelar reses di Samarinda dan mendengar keluhan warga soal banjir (aset: puji/katakaltim)Warga Samarinda Keluhkan Banjir, Minta Legislator Kaltim Perjuangkan Normalisasi Sungai

Politisi Golkar itu meminta Pemprov dapat mengambil langkah taktis atas masalah tersebut agar tahun ini setiap wilayah Blank Spot di Kaltim bisa segera mendapatkan akses listrik.

Baca Juga: Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, mengajak Otorita IKN serap aspirasi tiap daerah di Kaltim (aset: puji/katakaltim)Legislator Kaltim Sarkowi Menyoroti Ketersediaan Pangan Konsekuensi Hadirnya IKN

"Kita berharap tahun 2024 menuju 2025 ini kita bukan lagi bicara soal akses listrik yang ada atau belum ada, tapi bagaimana listrik itu sudah bisa dinikmati setiap daerah," pintanya.

Lebih lanjut, Andi Adi mengatakan, seharusnya setiap daerah di Kaltim tidak hanya sudah teraliri listrik, tetapi juga akses internet yang memadai.

Menurutnya, di era digitalisasi sekarang ini, masyarakat harus bisa melek digital. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menelurkan kebijakan agar hal tersebut dapat terwujud.

"Bahkan seharusnya sudah ada Internet. Karena masyarakat kita sudah harus melek digital. Jadi ini PR kami, patut untuk diperjuangkan," pungkasnya. (*)

Font +
Font -