Paslon Kepala Daerah Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Agus Haris kunjungi warga Kelurahan Guntung pada Jumat 4 Oktober 2024 malam (aset: Ali/katakaltim)

Neni-Agus Kampanye di Kelurahan Guntung, Warga Keluhkan Banjir yang Tidak Terbendung

Penulis : Admin
5 October 2024
Font +
Font -

BONTANG — Warga Kelurahan Guntung sambut kedatangan paslon kepala daerah Kota Bontang, Neni Moerniaeni dan Agus Haris, Jumat (4/10/2024) malam.

Tidak tanggung-tangguang, warga menyampaikan banyak keluhan mereka, utamanya masalah banjir yang tak kunjung dapat diatasi.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Guntung, Harianto (50), mengatakan masalah ini harusnya lebih diutamakan para pemegang kebijakan.

Baca Juga: Kampanye Calon Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni di kelurahan Bontang Baru, RT 7, pada Jumat (4/10/2024) malam (aset: galang/katakaltim)Pengangguran di Bontang Tertinggi se-Kaltim, Paslon Neni-Agus Tawarkan Program 1000 Wirausaha Baru

Pun sementara dalam penanganan, namun warga Guntung masih saja kena dampaknya di kala hujan.

Baca Juga: Satgas TMMD Kodim Bontang Buat Galian Parit di Kanaan (Dok: yub)Upaya Pengendalian Banjir, Satgas TMMD Kodim Bontang Buat Galian Parit di Kanaan


“Saat hujan, kami merasakan masih banjir. Jadi ada 3 sungai yang saat ini harus diatasi. Saat ini sungai Guntung baru satu sisi, kami harapkan satu sisinya lagi,” katanya.

Sama dengan Sungai Merah, pemerintah menangani hanya satu sisi. Sementara sisi lainnya belum disentuh. Harapannya satu sisinya lagi.

“Nah ke ujungnya, Sungai Kanibungan. Saat ini belum. Harapan kita bisa diatasi. Karena saat banjir kemarin, kendalanya di Sungai Kanibungan. Jadi kami harapkan betul-betul ada penanganan,” katanya.

Dia mengaku persoalan banjir ini sudah diperhatikan Agus Haris. Bahkan, kata Harianto, Agus Haris sudah memperjuangkan anggarannya.

“Kami menyadari tahun-tahun kemarin pak Agus Haris sudah mendorong itu. Namun terkendala beberapa hal. Beliau sudah mengalokasikan dana itu. Kita tau memang pak Agus Haris memprioritaskan itu,” ungkapnya.

Usai agenda kampanye, kepada awak media Agus Haris mengatakan pemerintah memang harus mengunjungi warganya secara rutin. Hanya dengan itu, pemerintah mengetahui secara faktual keluhan warganya.

Di menegaskan pemerintah perlu mengetahui secara rinci dan pasti seperti apa kebutuhan masyarakat, bahkan harus memahami dan merealisasikan apa yang menjadi hak-hak masyarakat.

“Kita harus ubah pola untuk melayani masyarakat. Jangan lagi menunggu aspirasi. Tapi bagaimana pemerintah memahami apa yang menjadi hak masyarakat,” tandasnya.

Agus Haris mengaku, dia bersama Neni Moerniaeni, bahkan sudah memetakan dan merincikan program yang akan mereka realisasikan jika mereka diberikan amanah.

Program-program itu, kata dia, sudah dikaji secara mendalam berdasarkan kebutuhan prioritas masyarakat Kota Bontang. “Jadi kita memang harus banyak berkunjung. Dan kami saat ini sudah tau kebutuhan masyarakat.”

Lebih lanjut politisi Gerindra itu mengatakan saat ini masalah prioritas yang harus diselesiakan untuk kesejahteraan warga Guntung adalah banjir. Katanya, pun pemerintah Bontang punya anggaran besar, namun masih belum mampu menyelesaikan masalah bulanan ini.

“Persoalan yang ada di Guntung ini adalah banjir. Ini tidak bisa kita hindari. Sekarang ini anggaran besar, tapi belum bisa diselesaikan oleh pemerintah,” ucapnya.

Bahkan, tegas Agus Haris, jika nanti Neni Moerniaeni dan dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk memimpin Kota Bontang, mereka akan mengintervensi pemerintah provinsi membantu menyelesaikan problem ini.

“Di samping kita akan membuat sodetan-sodetan dalam foleder, kita juga harus mendorong Pemprov Kaltim agar secepatnya membuat Bendungan pengendali (bendali) Suka Rahmat,” katanya.

“Kami juga meminta kepada Gubernur nanti agar datang di tiga daerah, yaitu Kutim, Kukar dan Bontang untuk melihat secara langsung persoalan banjir ini,” sambungnya.

Lebih jauh, Agus Haris mengatakan persoalan yang tidak kalah penting adalah keterhubungan (connecting) antara pihak perusahaan dan warga Kota Bontang. Mengingat perusahaan juga punya tanggungjawab sosial yang besar.

“Nahh selain itu harus ada connecting antara tanggungjawab sosial perusahaan dengan kebutuhan masyarakat yang harus kita tunaikan. Pemerintah harus menjembatani,” tandasnya. (*)

Font +
Font -