Katakaltim — Dalam kurun waktu lebih dari 100 hari kinerja Kemendikdasmen, program-program Kemendikdasmen ini tidak hanya sekedar wacana, namun benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Salah satu terobosan dalam program Kemendikdasmen periode ini ialah pembangunan karakter peserta didik yang berkaitan dengan kehidupan keseharian mereka, yaitu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diluncurkan pada tanggal 27 Desember 2024.
Gerakan ini menjadi tonggak ujung pembentukan generasi emas 2045 yang tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik saja, namun dalam hal kepribadian, kepekaan sosial dan spiritual. (Tim Kerja Data, 2024)
Program pembiasaan yang terdiri dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat sangat membantu kewajiban orang tua dalam mendidik anaknya.
Tugas orang tua terasa lebih ringan karena dari pembiasaan tersebut terdapat kerjasama yang harus terjalin antara orang tua dan guru. Hal ini jelas menjadi perhatian bersama bahwasannya tumbuh kembang seorang anak tergantung dengan bagaimana pola asuh lingkungannya. (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, 2025)
Tentu keterlibatan tiap elemen menjadi faktor utama dalam proses penanaman karakter peserta didik. Lembaga pemerintah menjadi konseptor rencana program yang baik, lembaga pendidikan menjadi teknisi serta konselor dalam pengaplikasian program yang telah dicanangkan dan keterlibatan orang tua sebagai motivator bagi anak-anak baik secara spiritualitas maupun mentalitas.
Anak-anak akan jauh lebih tenang dalam kontrol emosi karena terdapat bibit kebahagiaan yang ia pupuk dari bangun pagi dan beribadah. Bibit-bibit positif yang mereka ciptakan saat mereka berkomunikasi dengan Tuhannya lah menjadi pondasi dasar dalam membangun energi positif selama satu hari.
Ruh yang terbentuk karena kedekatan dirinya dengan Tuhannya menjadikan mereka dapat berdialektika dengan masyarakat. Jiwa kepekaan sosialnyapun turut terbentuk karena mereka memiliki kecerdasan wawasan serta adab sehingga mereka mampu melebur menjadi bagian dari masyarakat. (Lakonawa, 2013)
Ketika mereka dapat menjalin interaksi yang baik dengan masyarakat, maka dampak dari kemampuan kontrol emosipun akan dirasakan juga oleh masyarakat luas. Ditengah-tengah masyarakat lahir seorang generasi yang memiliki kedisiplinan tinggi, tanggung jawab, mentalitas yang kuat dan moral yang baik. Lahirlah harapan baru serta kepercayaan masyarakat bagi mereka yang nantinya akan menjadi penerus pemimpin bangsa ini.
Harapan-harapan ini lah sebagai tolak ukur kepuasan masyarakat atas keberhasilan pembentukan karakter generasi bangsa. Keberhasilan yang diraih juga tidak lepas dari kinerja Kemendikdasmen dalam mengupayakan program-program pendidikan. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Hetifah Sjaifudian selaku Ketua Komisi X DPR RI, bahwasannya terobosan yang dibawa oleh Kemendikdasmen berhasil memberikan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kemendikdasmen. Hal demikian dibuktikan dengan hasil survey indikator yang menunjukan bahwa tingkat kepuasan kinerja Kemendikdasmen mencapai angka 88,1% dan menduduki peringkat ke 5.
Perlu disadari bersama, bahwa kesuksesan rancangan program, buah manis yang dirasakan, kepuasaan yang didapatkan tidak lepas dari kerjasama antara pemerintah, legislatif, lembaga pendidikan dan juga keluarga. Menciptakan moral dan mental generasi bangsa menjadi tanggung jawab yang harus digotong bersama-sama. Kerjasama yang baik akan menghasilkan kualitas generasi yang baik dan tentunya dampaknya akan dirasakan bersama.
Semoga kedepannya pintu gerbang kesuksesan pendidikan semakin terbuka lebar dengan banyaknya harapan-harapan yang dilangitkan. Dan keberhasilan pendidikan karakter menjadi salah satu pencapaian yang dapat dipertahankan. Sehingga sinergitas antara generasi kaum pelajar dan masyarakat dapat terjalin dan bekerjasama dengan baik demi kemajuan bangsa.(Kemendikdasmen, 2025) (*)
Penulis: Laelina Farikhah, Guru Pondok Pesantren Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah
Catatan: redaksi katakaltim tidak bertanggung jawab atas isi konten. Seluruhnya dikembalikan kepada penulis.