Sekretaris Kabupaten Kutai Timur (Sekkab Kutim) Rizali Hadi bersama pihaknya berkunjung langsung ke SM-art Batik, sentra produksi batik yang terletak di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah, Kamis (07/11/2024) lalu. (aset: habibah/prokutim)

Pemkab Kutim Kunjungi Jawa Tengah Pelajari Inovasi Produksi Batik

Penulis : Admin
8 November 2024
Font +
Font -

KUTIM — Sekretaris Kabupaten Kutai Timur (Sekkab Kutim) Rizali Hadi bersama pihaknya berkunjung langsung ke SM-art Batik, sentra produksi batik yang terletak di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah, Kamis (07/11/2024) lalu.

Rizali—sapaan akrabnya—menyampaikan kunjungan studi tiru ini dilakukan sebagai salah satu upaya mendorong inovasi dan pengembangan sektor UMKM Kutim.

“Kita datang untuk mengetahui bagaimana pengelolaan mereka dalam mengembangkan sektor UMKM. Utamanya produksi batik. Kita harap bisa melahirkan inovasi,” ucapnya.

Baca Juga: Legislator Kutim (dok: ek)Diundang Tak Nongol, Legislator Nilai Pemerintah Kutim Tak Hormati Dewan

Diketahui, kunjungan Rizali yang memimpin langsung studi tiru itu dibersamai oleh Dinas Koperasi dan UKM Kutim. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Teguh Budi Santoso, dan Kepala Bidang Kelembagaan UKM, Firman Wahyudi, juga turjun langsung dalam upaya mengais inovasi.

Baca Juga: Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutim, Trisno. (aset: ainun/katakaltim.com)Langkah Menuju Kemandirian Desa Melalui Ekonomi Kerakyatan

Teguh Budi Santoso, menyampaikan ketertarikannya terhadap penggunaan malam sawit (bahan baku yang terbuat dari minya sawit) dalam pembuatan batik.

Menurutnya, selain ramah lingkungan, penggunaan bahan tersebut juga lebih ekonomis dan dapat meningkatkan daya saing produk batik lokal.

“Kami berharap teknologi ini dapat diadopsi oleh koperasi-koperasi batik di Kutai Timur, sehingga produk batik yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan ramah lingkungan,” jelasnya.

CEO SM-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan, sementara itu memaparkan penggunaan malam sawit tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi, tetapi bermanfaat untuk kesehatan bagi para pembatik.

“Malam sawit lebih aman untuk kesehatan karena tidak menimbulkan dampak buruk pada pernapasan seperti halnya lilin parafin,” ucapnya.

“Selain itu, penggunaan malam sawit juga lebih mudah diaplikasikan pada kain, memberikan kenyamanan lebih bagi pembatik,” imbuhnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah tepat bagi Pemkab Kutim dalam memperkenalkan teknologi baru kepada para pengrajin batik di Kutim. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >