KUTIM — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) tengah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan kebutuhan tersier.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Perekobang) Sekretariat Kabupaten (Seskab) Kutim, Zubair, bahkan menyebutkan bahwa kebutuhan tersier justru yang terbanyak di Kutim.
“Nah bagaimana juga ada kebijakan atau intervensi supaya tersier ini pertumbuhannya bagus,” ucapnya kepada katakaltim saat ditemui belum lama ini.
Baca Juga: Pemkab Kutim Kembali Menunjukkan Komitmen Menjaga Opini WTP
Jadi tidak ketinggalan sama primer dan sekunder. Alhamdulillah di Kutai Timur ini malah tersier yang tertinggi,” sambungnya.
Sebelumnya Zubair memaparkan aspek ekonomi yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu daerah.
Dia menerangkan aspek primer yang ada di Kutim. Misalnya batu bara dan berbagai bahan yang telah tersaji di Kutim.
“Perkembangan ekonomi daerah setidaknya dibagi dalam 3 sektor. Primer, sekunder, dan tersier,” katanya.
“Primer ini berdasarkan bahan baku sumber daya alam yang memang ada di sini. Contohnya kaya batu bara, minyak, ikan, pertanian dan sebagainya,” sambungnya.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak sebatas mengandalkan kekayaan alam baku. Padahal pemerintah atau pihak swasta dapat mengelola bahan-bahan tersebut.
“Sektor sekunder adalah pendukung sektor primer ini. Apa yang harus dilakukan. Misalnya, sawit, yang dijual bukan hanya Tandan Buah Segar (TBS)-nya. Tetapi ada yang sudah setengah jadi, namanya CPO,” terangnya.
Untuk itu Zubair menerangkan pentingnya ada interkoneksi kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Artinya, aspek sekunder memberikan intervensi kepada primer. Demikian pula aspek tersier mengintervensi aspek sekunder yang pada gilirannya juga berdampak pada aspek primer.
“Berarti kan perlu intervensi, bagaimana supaya sektor sekunder ini ikut tumbuh berkembang,” ucap Zubair.
“Ketiga itu tersier. Ini lebih mengarah kepada jasa. Ke akomodasi, perhotelan dan sebagainya. Lagi-lagi ini berkembang untuk memenuhi sektor sekunder dan primer,” pungkasnya. (Adv)