Dibaca
55
kali
Wakil Wali Kota Bontang saat meninjau titik banjir, Kamis 23 Oktober 2025 (dok: Prokompim)

Pemkot Bontang Tinjau 3 Titik Terdampak Banjir, Bagi-bagi Makanan dan Minta Maaf

Penulis : Agu
23 October 2025
Font +
Font -

BONTANG — Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, meninjau sejumlah titik banjir yang melanda Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Kamis pagi 23 Oktober 2025.

Rombongan meninjau beberapa lokasi yang terdampak cukup parah: Perumahan Bontang Permai RT 7, Perumahan Bank Dhanarta RT 29, serta RT 22 di belakang Toko X-Toys.

Baca Juga: Tinjau kawasan tapal batas Bontang-Kutim: Kampung Sidrap oleh Gubernur Kaltim bersama Pemkab Kutim dan Pemkot Bontang pada Selasa 12 Agustus 2025 (dok: Agu/katakaltim)Urusan Kampung Sidrap, Pemkot Bontang Habiskan Rp5 Miliar Hanya untuk Ambil Pengacara

Ketiga lokasi itu berada dalam satu jalur aliran sungai yang meluap akibat curah hujan tinggi sejak Rabu 22 Oktober malam.

Baca Juga: Dua pemuda Bontang saat berupaya membersihkan selokan (dok: agu/katakaltim)Hujan Deras Guyur Bontang, Dua Pemuda Gunung Telihan Rela Basah Kuyup Demi Atasi Banjir

Debit air meningkat lantaran pintu air di kawasan Kilometer 5 Jalan Poris Bontang—Samarinda tak berfungsi dengan baik, menyebabkan air meluap dan merendam puluhan rumah warga.

Dari hasil peninjauan, air terpantau naik hingga sekitar satu meter dari dasar lantai rumah. Bahkan, di beberapa titik, permukaan air sudah sejajar atau lebih tinggi dari permukiman warga.

Puluhan RT Terdampak

Wakil Wali Kota Bontang mengatakan ada 21 RT di Kelurahan Api-Api terdampak banjir dengan tingkat genangan bervariasi.

Banjir di wilayah itu tidak dapat dikendalikan secara lokal. Sebab sumber luapan air berasal dari kawasan yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Namun, dia menilai sangat perlu dilakukan penurunan elevasi tanah di kanan dan kiri jalan utama, agar air tidak lagi masuk ke kawasan permukiman.

Selain itu, konstruksi drainase yang ada saat ini belum mampu menampung debit air besar saat curah hujan tinggi.

“Normalisasi saluran air telah dilakukan secara berkala, setiap tiga bulan,” ucap Agus Haris.

Pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan warga, pengurus RT, camat, dan pihak provinsi, serta mengajukan permohonan bantuan melalui mekanisme RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah).

Namun, anggaran penanganan dari Pemprov kemungkinan baru bisa direalisasikan tahun 2026.

Hambatan Utama

Beberapa hambatan utama misalnya, sulitnya pengendalian aliran air dari wilayah jalan poros.

“Karena itu memang kewenangan provinsi,” tandas Agus Haris.

Kemudian ada keterbatasan dana di tingkat kota, serta belum adanya solusi tuntas meski persoalan banjir ini telah berlangsung lebih dari lima tahun.

Lebih jauh Agus Haris menyoroti kondisi yang semakin mengkhawatirkan. Sebab permukaan air kini lebih tinggi ketimbang elevasi bangunan warga.

Untuk itu Pemkot berencana melakukan penurunan tanah (curap) di kiri dan kanan jalan dari hulu ke hilir, supaya aliran air menjadi lebih lancar.

“Revitalisasi Waduk Kanaan juga jadi salah satu prioritas kita. Itu solusi jangka panjang, untuk mengatasi banjir,” terangnya.

Bagi-bagi Makanan

Usai tinjau lokasi, Agus Haris turut berdialog dengan warga terdampak, serta membagikan nasi bungkus kepada warga yang masih bertahan di rumah masing-masing.

Dalam kesempatan itu, ia juga ikut membantu prajurit Yonarhanud 7/ABC yang tengah membersihkan sampah di sekitar jembatan RT 8, Kelurahan Api-Api.

Pemkot Minta Maaf

Atas nama Pemkot Bontang, Agus Haris menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak banjir.

Serta berterima kasih atas kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak yang telah membantu penanganan di lapangan.

la menekankan pentingnya komunikasi berkelanjutan dan pengawasan rutin terhadap kondisi air dan saluran.

“Agar kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang,” pungkasnya. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >