BALIKPAPAN — Pemkot Balikpapan melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Balikpapan memastikan akan terus memberikan pendampingan psikologi bagi ibu dan anak korban rudapaksa balita.
Kepala UPTD PPA Balikpapan, Esti Santi Pratiwi mengatakan, lembaganya telah memberikan pendampingan psikologis kepada korban, baik anak maupun ibu, sejak kejadian tersebut terungkap.
"Pendampingan langsung dilakukan sejak kejadian tersebut terungkap. Untuk sang ibu, Polda Kaltim turut memberikan dukungan psikologis, dan ibu tersebut sudah menjalani beberapa sesi konseling. Senin depan, ia akan melanjutkan sesi psikologi karena merasa masih ada kebingungan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa 28 Januari 2025.
Baca Juga: Legislator Kaltim Damayanti Minta Evaluasi Sistem Zonasi Pendidikan di Balikpapan
Dikatakannya, pendampingan untuk ibu akan disesuaikan dengan kondisi psikologisnya. Setiap minggu, ibu tersebut akan bertemu dengan psikolog untuk mengikuti sesi lanjutan.
Baca Juga: Polda Kaltim Musnahkan Barang Bukti Narkoba Sebanyak 8,7 Kilogram
“Nah, jika kondisi ibu membaik setelah menjalani minimal tiga sesi, dia akan mulai kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa. Namun, jika dirasa perlu, pendampingan akan tetap berlanjut sesuai kebutuhan ibu,” jelasnya.
Saat ini, UPTD PPA Balikpapan memiliki tiga psikolog yang memberikan penanganan berbeda untuk korban.
Pendampingan terhadap anak juga disesuaikan dengan usianya, mengingat anak balita masih belum dapat sepenuhnya memahami peristiwa yang dialaminya.
"Pada usia dua tahun, anak-anak cenderung belum dapat memahami secara mendalam apa yang terjadi. Mereka lebih terbiasa dengan aktivitas bermain, sehingga pendekatannya lebih ringan dan disesuaikan dengan kemampuan usia mereka, seperti mengenalkan warna atau aktivitas lainnya," ungkapnya.
Sejak 7 Oktober 2024, UPTD PPA Balikpapan telah memberikan pendampingan bagi ibu dan anak korban.
Meskipun awalnya anak tersebut enggan berbicara, kini terlihat ada perkembangan positif, seperti kemauan untuk bermain dan mulai mengenal konsep dasar seperti warna.
"Pemulihan membutuhkan waktu, dan setiap anak memiliki proses yang berbeda. Kami akan terus mendampingi mereka hingga kondisi mereka pulih," tegasnya.
Dirinya berharap, dengan adanya pendampingan psikologis yang berkelanjutan, ibu dan anak dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan mereka seperti biasa. (*)