BALIKPAPAN — Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2024. Jumlah penumpang pun diprediksi meningkat hingga puluhan ribu dari tahun sebelumnya.
Untuk itu Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan resmi membuka Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Agenda berlangsung di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Rabu 18 Desember 2024, kemarin.
Baca Juga: Polda Kaltim Bersama PT Indexim Coalindo Tandatangani Nota Kesepahaman dan Pedoman Kerja Teknis
CEO Angkasa Pura Kantor Regional VI Handi Herydhitiawan mengatakan, Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru ini mulai beroperasi 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Pantau Cuaca Ekstrem Selama Libur Nataru
"Posko Terpadu Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) ini bertujuan untuk melaksanakan monitoring operasional Bandara selama 19 hari ke depan," ujarnya.
Personel yang dilibatkan tak hanya dari pihak internal Angkasa Pura, tapi juga berkolaborasi dengn stakeholder lainnya.
"Melalui Posko ini, kami akan melaksanakan monitoring operasional Bandara selama 19 hari ke depan," tukasnya.
Menurut Handi, ini dilakukan untuk memastikan kondisi pelaksanaan perjalanan udara Nataru tetap aman, tertib, dan lancar.
Dalam perayaan Nataru ini, pihaknya memprediksi puncak arus trafik menjelang Nataru akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2024 atau H-3 Nataru dengan estimasi 17.613 penumpang.
Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada tanggal 4 Januari 2025 atau H+3 Nataru dengan estimasi kepadatan mencapai 17.893 penumpang.
Jumlah penumpang periode Nataru tahun ini diprediksi tumbuh 8 persen atau sebanyak 287.500 penumpang.
Itu lebih tinggi ketimbang periode Nataru tahun 2023 lalu yang mencapai 266.248 penumpang.
Sedangkan jumlah penerbangan Nataru kali ini diproyeksikan mencapai 2.585 pesawat atau naik 5 persen dibanding periode Nataru tahun 2023 yang terealisasi 2.455 penerbangan.
Dalam kesempatan itu, Handi menambahkan, proyeksi pertumbuhan penumpang ini juga dipengaruhi faktor turunnya harga tiket pesawat sebesar 10 persen.
"Selain itu juga masa cuti bersama Nataru yang panjang, membuat masyarakat memanfaatkan Nataru sebagai liburan keluarga," tutupnya. (*)