Ismail ST daftar di PKS (dok: ek)

Serius Bertarung di Pilkada, Ismail ST: Siap Digandeng Ardiansyah, Tapi Komunikasi Saya Bagus dengan Kasmidi

Penulis : Caca
 | Editor : Agu
9 May 2024
Font +
Font -

Kutim -- Legislator Kaltim Ismail ST mengambil langkah serius maju di perhelatan Pilkada Kutim.

Itu dibuktikannya dengan mengambil formulir Bacalon di berbagai partai, seperti PAN, PDIP, juga PKS.

Politisi NasDem itu mengaku dapat dukungan partai, mengingat sebelumnya kader Nasdem lainnya turut daftar diri sebagai Bacalon Wakil Bupati di PKS mendampingi Ardiansyah Sulaiman.

Baca Juga: Diskusi Pemkab Kutim terkait pembangunan Museum Kutim (aset: katakaltim)Pemkab Kutai Timur Bakal Hadirkan Museum

"Jadi secara internal kami, saya, pak Arfan dan Dona diberikan ruang yang sama dari NasDem untuk melakukan proses," ungkapnya kepada katakaltim.com, Kamis (9/5).

Baca Juga: Legislator Kalimantan Timur, Ismail ST kembalikan formulir bakal calon Wakil Bupati Kutim di penjaringan PKS (dok: katakaltim)Ismail ST Kembalikan Formulir di PKS, Jika Tidak Lolos Siap Jadi Tim Pemenangan Arfan

Ismail membeberkan ia sebenarnya terlambat mengambil keputusan menjadi Bacalon. Namun ia menepis adanya indikasi tiket prioritas dari NasDem.

“Enggak ada itu, ini hanya sikap politik saya aja yang lambat mengambil keputusan, kalau di NasDem kan semua diperlakukan sama, yang menentukan juga nantinya kan selain partai internal juga eksternal partai pengusung," ucapnya.

Keterlambatan dalam mengambil keputusan itu juga, kata Ismail, berdampak ke komunikasi politik dengan Golkar.

“Soalnya Golkar udah tutup pendaftaran baru saya ambil sikap untuk maju, tapi kalau komunikasi dengan person (Kasmidi Bulang) itu baik, semua teman semua saudara," jelasnya.

Ismail lebih lanjut mengatakan tak punya strategi khusus memperoleh pinangan partai pengusung. "Saya tidak biasa bersandiwara, jadi saya menjalaninya dengan yang bisa saya lakukan, saya tidak mau bicara terlalu baik, ataupun janji-janji," tegas Ismail.

Ismail pun menyebut beberapa persyaratan yang diajukan PKS, meski begitu ia mengatakan koalisi dirinya dengan Ardiasnyah Sulaiman akan begitu kuat, terlebih saat ini PKS duduk di 7 Kursi legislatif didukung NasDem dengan 6 Kursi.

"Itu kekuatan partai politiknya, sementara untuk basis kekuatan saya 14 tahun jadi anggota DPRD saya akui tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan elit, tapi saya banyak dengan masyarakat kelompok pejuang pangan, petani, nelayan, pekebun," jelasnya.

"Tapi saya tidak mau bilang bahwa saya ini orang baik, dengan melihat rekam jejak saya selama di DPRD saya serahkan semuanya biar PKS yang menilai," tambah dia.

Tak berhenti di situ, Ismail membeberkan komunikasi politik antara pihaknya dengan PKS bahkan sampai di pembahasan singkatan nama yang pas Ardiansyah Sulaiman-Ismail menjadi ADIL.

"Jadi tadi itu ada orang yang bilang ADIL Bangun Kutim itu bagus, nah ini guyon tapi sepertinya enak didengar, dan juga sepertinya tidak akan ada yang menolak itu," ujarnya dengan tawa.

Terakhir, Ismail berpesan bahwa mendapatkan kesejahteraan kata kuncinya adalah Bupati dan Wakil beserta jajarannya harus kerja harmonis.

"Artinya tidak boleh ada dua matahari kembar, visi misi Bupati dan Wakil Bupati haru sejalan karena sejatinya pemerintahan itu seperti itu," pungkasnya. (*)

Font +
Font -