Calon Bupati Kutim Mahyunadi saat menghadiri agenda deklarasi Relawan Palopo For Army, Rabu 4 September 2024 (aset: Caca/katakaltim)

Solusi Mahyunadi atas Problem Pengelolaan Sampah di Kutai Timur

Penulis : Caca
 | Editor : Agu
4 September 2024
Font +
Font -

KUTIM — Calon Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi menanggapi pertanyaan warga terkait masalah kebersihan dan pengelolaan sampah yang ada di Kutim, Rabu (4/9/2024).

Mantan Ketua DPRD Kutim itu mengatakan solusi atas masalah pengelolaan sampah untuk saat ini adalah menambah petugas kebersihan.

Bahkan, Mahyunadi menawarkan agar fasilitas kebersihan sudah harus menggunakan alat canggih dan modern.

Baca Juga: Ketua DPD NasDem Kutim Arfan dan Ketua DPC Demokrat Kutim Ordiansyah (aset: katakaltim)Siapa pun Figurnya, Demokrat dan NasDem Solid di Pilkada Kutim

“Solusi jangka pendeknya adalah pengelolaan sampah dan menambah petugas kebersihan serta modernisasi alat kebersihan kita,” ucapnya saat hadiri agenda deklarasi Relawan Palopo For ARMY di Sangatta, Rabu (4/9/2024) malam.

Baca Juga: Kunjungan Bacalon Wakil Bupati Kutim Mahyunadi di Desa Wahau Baru, Kecamatan Muara Wahau (aset: katakaltim)Warga Kecamatan Muara Wahau Minta Bentuk Tim Sahabat ARMY, Ardiansyah-Mahyunadi


Pasalnya, menurut Mahyunadi di beberapa daerah sudah menggunakan fasilitas yang canggih. Termasuk yang tak kalah penting adalah pengaturan jam kerja.

“Di luar pak, orang sudah pake yang canggih-canggih, di sini masih aja (terbelakang-red). Nahh jadwal kerjanya juga harus diperbaiki,” katanya.

Lebih jauh, di hadapan ratusan warga, Mahyunadi menyampaikan bakal ada gelontoran anggaran dengan nilai Rp100 juta untuk tiap RT.

“Kita akan usulkan, akan dibuatkan aturanya, dibuatkan juklaknya melalui peraturan Bupati bahwa dana Rp100 juta per RT itu kita peruntukkan ke 3 besar,” katanya.

3 besar menurutnya adalah, pertama kebersihan dan keindahan. Kedua keamanan, yang ketiga kebersamaan.

“Kecuali 3 besar ini sudah terpenuhi baru boleh untuk penambalan jalan dan sebagainya,” jelas Mahyunadi.

Dia menerangkan yang dimaksud dengan kebersihan dan keindahan yaitu proses untuk menciptakan kondisi tersebut.

Untuk kebersihan dan keindahan, nanti pemerintah akan berikan tiap-tiap RT kendaraan roda tiga digunakan mengangkut sampah.

“Pemerinah akan berikan tiap RT-RT kendaraan roda 3 untuk mengangkut sampah dari gang-gang kita. Biaya pengelolaannya dari mana, dari dana RT yang Rp100 juta,” jelasnya.

Bahkan secara spesifik Mahyunadi punya ide agar waktu pengangkutan sampah juga diatur. Alasannya, jika sampah diangkut dalam waktu sibuk-sibuknya warga, tentu saja bisa sangat mengganggu aktivitas.

“Jam angkutnya kita ukur. Tidak boleh ngangkutnya di jam sibuk. Jadi angkut sampai jam 10-12 malam secara serentak. Bak sampah juga akan dipake portable,” ucapnya.

Menurut Mahyunadi, jika ini dilakukan, warga Kutim tidak akan menyaksikan daerahnya itu kotor.

“Sehingga apa yang terjadi, masyarakat Kutim begitu bangun melihat Kutim tidak pernah melihat yang kotor,” terangnya disambut tepukan tangan meriah. (*)

Font +
Font -