Bontang — Persentase yang dipaparkan Sinergi Data Indonesia (SDI) menunjukkan Neni Moerniaeni menempati posisi tertinggi dari 4 bacalon Wali Kota Bontang.
Direktur SDI Barkah Pattimahu mengatakan persentase ini sangat bisa berubah. Mengingat data swing voters di Kota Bontang cukup tinggi bahkan lampaui 50 persen.
“Swing voters capai 52,75 persen. Ini sangat bisa mempengaruhi persentase yang ada,” ucapnya kepada awak media, Rabu (14/8).
Dia menerangakan dari persentase swing voters itu potensi besar akan memilih kandidat yang punya elektabilitas tinggi.
“Berdasarkan pengalaman kami, swing voters memilih mereka yang dikenal dan tingkat disukainya tinggi,” jelasnya.
Selanjutnya kata Barkah adalah mesin politik. Jika mesin politik bekerja dengan baik, logistik memadai maka mereka akan dipilih oleh swing voters.
“Kedua mesin poltiik. Kalau maksimal, logistik aman, finansial aman, itu yang akan mereka pilih,” jelasnya.
Ketiga adalah calon yang mampu mendekati pamilih. “Terlebih jika mampu mendekati masyarakat level bawah,” jelasnya.
Diketahui, atas pertanyaan apakah calon Wali Kota pilihan responden akan sama sampai saat Pilkada atau ada kemungkinan berubah? Barkah mengatakan sangat bisa berubah.
Pilihan kepada Neni Moerniaeni berubah sampai 25,25 persen. Kepada Basri Rase ada di angka 15,50 persen. Najirah 2,00 persen. Agus Haris 1,00 persen. Sutomo Jabir 0,25 persen. (*)