BONTANG — Tahun ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Bontang akan melakukan percobaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kepada dua instansi di Kota Bontang.
Kedua instansi tersebut adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bontang. Begitu kata Kadiskominfo Anwar Sadat saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan untuk tahapan awal sampai bulan Desember, semuanya sudah dalam penyiapan peta bisnis, termasuk arsitekturnya.
“Akan disusun SPBE-nya. Peta bisnisnya, proses bisnisnya, sama arsitekstuknya dulu. Untuk tahun ini ada dua OPD yang kami coba intgerasikan. BPSDM, ada 11 aplikasi di sana. Sama Dinsos, ada 5 aplikasi. Ini percobaan awal,” terangnya.
Baca Juga: Sosialisasi SPBE di Kota Bontang, Ratusan Aplikasi Bakal Terintegrasi Menjadi 2
Anwar Sadat menerangkan bahwa semua aplikasi yang saat ini digunakan di OPD, ke depannya akan terhubung atau terintegrasi satu sama lain.
“Nantinya semua OPD seperti itu. Kita integrasikan dulu masing-masing di OPD-nya. Setelah itu semua portalnya diintegrasikan menjadi satu,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengilustrasikan, penggunaan aplikasi di masing-masing OPD seperti komponen puzzle. Ada gambar atau bahannya, tapi belum ada lokus atau wadahnya. Selain terhambur, juga belum ada satu tempat yang menghibungkannya.
“Ini belum ada tempatnya. Kalau puzzle kan udah ada gambarnya tuh. Kalau gambar puzzle-nya ditaro di tempat itu, maka jadilah gambar yang utuh,” katanya.
Sebelumnya, masih hari yang sama, Diskominfo Bontang mengundang OPD se-Kota Bontang hadiri sosialisasi SPBE sekaligus launching integrasi aplikasi pemerintah. Pertemuan itu juga mendatangkan narasumber handal jebolan UGM.
Diskominfo menilai, alasan seminar itu dihadirkan supaya dapat memicu (trigger) OPD serta mengutarakan jika ada yang masih belum memahami secara tuntas apa itu SPBE.
“Penyusunan SPBE ini ranahnya OPD. Untuk men-trigger-nya, memberi pemahaman yang sama, salah satunya kami datangkan narasumber,” katanya.
“Setelah ini tim kami akan datang ke masing-masing OPD untuk berdiskusi soal sistemnya. Kemudian nanti baru dirancang dan disatukan dengan RPJMD,” tambahnya
Terkait jumlah anggaran yang disipakan dalam keberlangsungan SPBE ini, Anwar Sadat belum mengetahui pasti. Namun dia mengira-ngira hanya mencapai Rp1 miliar.
“Tapi kalau dikira-kira, untuk integrasi itu sekitar Rp200 juta. Lain lagi kalau untuk konsultasinya. Tapi kalau untuk semuanya, plus survei indeksnya juga, kemungkinan sekitar Rp1 miliar,” punykasnya. (*)