KUTIM — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur atau Disdikbud Kutim menggelar Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara, dalam rangka Peringatan HUT Kutim ke-25, Sabtu (2/11/2024) malam.
Tutur hadir sekaligus membuka agenda tersebut adalah Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Poniso Suryo Tenggono yang mewakili Pjs Bupati Kutim, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Baca Juga: Ribuan Anak Ikuti Ujian Akhir, Disediakan Sekolah Inklusi dan Manfaatkan Teknologi
“Pemerintah Kutim sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan malam ini karena ini adalah acara yang sangat menarik untuk melestarikan budaya Nusantara," ucapnya.
Baca Juga: Agus Hari Kesuma Sambangi Dinkes Kutim, Soroti Problem Stunting
Dia tak lupa memuji tingginya antusiasme warga Kutim yang tetap menjaga dan mencintai kebudayaan, pun di era modernisasi.
Poniso berharap acara semacam ini dapat menjadi tradisi tahunan, sebagai hiburan sekaligus kebanggaan warga Kutim.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud komitmen pemerintah memajukan seni budaya daerah.
“Dengan keragaman budaya yang ada, Kutai Timur bisa kita anggap sebagai miniatur Indonesia, di mana keberagaman suku dan budaya menjadi kekuatan untuk saling menguatkan," imbuhnya.
“Maka mari kita jadikan perbedaan ini sebagai sarana untuk berkolaborasi, sehingga bersama-sama kita dapat memajukan Kutai Timur," tutupnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Fadliansyah, mengatakan agenda ini kali pertama yang digelar di Kutim.
Latar belakang kegiatan ini karena UU terkait kemajuan kebudayaan, mengamanatkan Pemda melestarikan dan mengembangkan seni budaya.
"Selain itu, program bidang kebudayaan Disdikbud mengamanahkan kami melaksanakan festival-festival di Kutim," terang Fadliansyah kepada katakaltim, usai melaporkan kegiatan pentas yang berlangsung di Polder Ilham Maulana.
Dia menegaskan, selaku bidang yang menaungi adat dan suku di Kabupaten Kutim, maka berkewajiban dalam menyiapkan wadah.
"Yang selama ini mungkin belum diperhatikan, dan sekarang mulai kita rangkul semuanya. dengan memberikan mereka tempat untuk berekspresi dan memperkenalkan budaya yang majemuk di Kutim ini," jelasnya
Fadliansyah juga menerangkan, sesuai instruksi Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, pihaknya ingin merawat semua suku dan paguyuban yang ada di Kutim. “Ini juga tentu salah satu persiapan kita menjadi Ibu Kota Negara.”
Ditanyai soal anggaran yang dibutuhkan dalam melaksankan agenda ini, Fadliansyah enggan menyebut besarannya.
"Budgetnya yah cukup saja untuk kegiatan ini, tapi angkanya gak perlu saya sebutkan, cuman alhamdulillah cukuplah di anggaran perubahan tahun 2024 ini,” ucapnya.
Diketahui, kegiatan yang berlangsung selama 10 hari sejak Sabtu (2/11/2024), hingga Senin (11/11/2024) mendatang, ditarget akan berlangsung meriah. Dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
- Pentas seni dan adat nusantara,
- Kuliner khas daerah,
- Pameran mini museum,
- Dialog budaya,
- Live ukir pahat sapeq,
- Live painting,
- Teras komunitas,
- UMKM area,
- Serta kidz zone.
Tak hanya itu, agenda kebudayaan ini juga disemarakkan dengan penampilan artis terkenal seperti The Rain Band, Ran, Saykoji, Feel Koplo, serta Fira Cantika. (Adv)