KALTIM — Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji memastikan anggaran pendidikan gratis tersedia dalam 100 hari kerjanya dengan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.
Seperti janji mereka saat berkampanye, pasangan Rudy-Seno ini akan menggratiskan biaya untuk semua pelajar dan mahasiswa. Bahkan dari jenjang SMA hingga doktoral atau S3.
"Untuk itu 100 hari program kita adalah memastikan anggaran tersebut tersedia dan berjalan lancar," ucap Seno Aji dalam keterangan yang diterima, Senin 24 Februari 2025.
Baca Juga: Rayakan Sumpah Pemuda, Najirah-Aswar Bagi-bagi Balon Simbol Kebahagiaan
"Seperti yang kami janjikan saat kampanye lalu. Pertama kami ingin mencerdaskan kehidupan masyarakat Kaltim dengan layanan pendidikan gratis," tandasnya.
Baca Juga: Hadi Mulyadi Menilai Program Gratispol Tidak Rasional, Begini Tanggapan Rudy Mas’ud
Berikutnya, program pendidikan gratis atau lebih dikenal dengan Program Gratispol ini akan dilanjutkan secara bertahap.
Menurut Seno, masyarakat Benua Etam tidak perlu khawatir dengan pemangkasan anggaran.
"Jadi jangan khawatir dengan program efisiensi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo. Efisiensi ini bukan krisis moneter," tegas Seno.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menegaskan akan berpihak kepada warga Kaltim serta merangkul seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan generasi emas 2045.
"Insyaallah, 5 tahun ke depan kita akan bersama-sama berkolaborasi, bahu-membahu mewujudkan Kaltim Sukses dan Generasi Emas 2045," katanya dalam pers rilis yang diterima katakaltim, Jumat 21 Februari 2025 lalu.
Rudy menyebutkan program andalannya sewaktu kampanye lalu, Gratispol, sebagai langkah mewujudkan keinginannya itu.
Ia menjelaskan rantai kemiskinan dan kebodohan dapat diputus salah satunya dengan pendidikan.
"Inti Program Gratispol, bahwa yang akan mampu memutus rantai kemiskinan dan kebodohan itu adalah pendidikan. Maka pendidikan harus kita letakkan yang pertama," tegas Rudy.
Mantan legislator Senayan itu memastikan Program Gratispol akan segera dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim di masa kepemimpinannya.
"Intinya, dalam 5 tahun ke depan, kita harus berakselerasi melakukan lompatan-lompatan jauh karena Kalimantan Timur menjadi ibu kota negara dan barometer nasional bahkan internasional," yakin Rudy.
"Kalimantan Timur minimal harus sejajar dengan Jakarta. Tapi kita juga ingin sejajar dengan Singapura, Brunei, Korea dan Jepang. Saya yakin bisa. Manjadda wajadda. Siapa bersungguh-sungguh, pasti dia akan berhasil," sambungnya. (*)