Ketua Komisi B DPRD Kota Bontang, Rustam (dok: pribadi)

Wakil Rakyat Geram! Rencana Pembangunan Pabrik Bahan Baku Alat Peledak di Kota Bontang belum Ada Komunikasi dengan Dewan

Penulis : Agung
24 January 2025
Font +
Font -

BONTANGLegislator Bontang, Rustam, angkat bicara soal rencana pembangunan pabrik bahan baku alat peledak di Kota Bontang.

Politisi Golkar itu mengaku amat kecewa dengan pengambilan keputusan pihak terkait. Sebab, kajian investasinya belum ada sama sekali.

“Saya sangat kecewa dengan tiba-tiba adanya Investasi yang mau masuk,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima katakaltim, Jumat 24 Januari 2025.

Baca Juga: Anggota DPRD Kota Bontang Muhammad Yusuf (dok: galang/katakaltim.com)Muhammad Yusuf Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih dengan Bijak

Rustam begitu kesal lantaran pihaknya bersusah payah mengampanyekan kemuliaan kearifan lokal di Kota Bontang.

Namun, dia menilai sepertinya beberapa pihak tidak ingin mengetahui kondisi itu. Mereka, kata Rustam, malah hendak berinvestasi tanpa menyampaikan seperti apa kajiannya.

“Ini selalu saya sebutkan bahwa ke arifan lokal kami mana? Semau-maunya buat investasi tanpa ada kajian disampaikan sama kami,” keluhnya.

Rustam mengaku bahwa pihaknya di dewan sangat terbuka dengan investasi. Pun demikian, pihak perusahaan tidak boleh seenaknya tanpa komunikasi dengan wakil rakyat.

“Kami welcome investasi. Tapi hormati kami selaku tuan rumah. Ini perlu kajian yang mendalam. Kalau terjadi apa-apa, mau jadi apa kami di daerah? Mereka enak-enak hidup di luar sana,” pungkasnya.

Sebelumnya, politisi senior Kaltim Andi Sofyan Hasdam juga menyoroti rencana pembangunan pabrik ini.

Ia berkomentar usai mengetahui rencana PT. Bontang Nitra Perkasa (BNP) akan memproduksi amonium nitrat di Kota Taman.

Ketua Komite I DPD RI itu menyampaikan bahwa sekalipun investasi ini tampak menguntungkan, namun membutuhkan kajian mendalam.

Mantan Wali Kota Bontang 2 periode itu belum meyakini betul pabrik bahan peledak dibangun di Kota Bontang yang kondisi geografisnya ini sangat kecil.

“Ini perlu kajian cermat. Kita senang kalau ada investasi. Tapi Bontang yang sekecil ini apa belum berlebihan kapasitasnya pabrik bahan peledak?,” ucapnya kepada katakaltim, Jumat 24 Januari 2025.

Diketahui, PT. BNP sebagai perusahaan yang bergerak di bidang bahan peledak, rencana akan memproduksi amonium nitrat dengan kapasitas 180 ribu ton dan asam nitrat dengan kapasitas produksi 140 ribu.

“Guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” tulis akun instagram @kemhan dikutip katakaltim, Jumat 24 Januari 2025.

Untuk memastikan itu, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Mayjen TNI Piek Budyakto, bersama pihak Perizinan PTSP Kaltim, telah mengunjungi lokasi rencana pembangunan pabrik Amonium Nitrat (Phrill) di Kota Bontang pada Selasa 21 Januari 2023.

Dirjen Pothan pun mengapresiasi rencana pembangunan pabrik ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama di sektor bahan baku industri bahan peledak.

“Pabrik ini dinilai memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan nasional, baik untuk pertambangan, infrastruktur, maupun kepentingan pertahanan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPM-PTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur saat dihubungi mengatakan belum mengetahui pasti rencana ini.

“Biasanya kami diundang. Ndak tau ini nda ada dikomunikasikan. Baru rencana kali. Karena belum ada diundang rapat,” ucapnya singkatnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >