Dibaca
42
kali
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam agenda rapat paripurna, Senin 23 Juni 2025 (dok: Agu/katakaltim)

Wali Kota Bontang Marahi Perangkat Daerah yang Mangkir saat Paripurna

Penulis : Agu
24 June 2025
Font +
Font -

BONTANG — Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni tampak marah sekali saat menyampaikan beberapa pandangannya tentang pembangunan Kota Bontang.

Dia menegur Kepala Dinas, Camat, dan Lurah yang sebenarnya diundang dalam rapat penting, tapi sebagiannya tidak muncul-muncul di forum paripurna yang berlangsung pada Senin 23 Juni 2025, malam.

“Termasuk yang sekarang ini lurah-lurah, camat-camat juga ini. Evaluasi itu yang tidak hadir. Harusnya paham semuanya,” ucap Neni sesaat setelah mengingatkan Dispopar Bontang yang tidak becus mengurusi administrasi di bidang olahraga.

Baca Juga: Perumda Tirta Taman melakukan pemeliharaan Water Treatment Plant (WTP) pada Sabtu, 8 Februari 2025. (Dok: yub/katakaltim)Perumda Tirta Taman Lakukan WTP, 16 Wilayah Terdampak di Kota Bontang

Politisi Golkar itu bahkan menyampaikan sikap para kepala perangkat daerah ini sudah menjadi karakter alias kebiasaan mereka.

Baca Juga: Ikatan Pemuda Bontang Barat Bersatu (IPB3) mendeklarasikan dukungannya kepada paslon kepala daerah Neni Moerniaeni dan Agus Haris, Sabtu (19/10/2024) malam, di Kanaan. (aset: agu/katakaltim)Ikatan Pemuda Bontang Barat Bersatu Mendeklarasikan Dukungannya kepada Paslon Neni-Agus Haris

Mereka malas mengikuti rapat penting. Padahal ini adalah forum yang menambah pengetahuan tentang pembangunan dan bagaimana mengelola pemerintahan dengan baik.

“Sudah kebiasaan. Lagu lama. Setiap paripurna tidak hadir. Saya tidak mau seperti itu. Kalau dulu boleh seperti itu. Kalau sekarang bapak ibu sekalian, harus punya rasa tanggung jawab,” pinta Neni dengan nada sangat tegas.

Sebelumnya Neni mengaku dirinya punya agenda di Jakarta. Dia buru-buru pulang ke Bontang karena menurutnya pertemuan ini begitu penting untuk keberlangsungan pembangunan dan masyarakat Kota Bontang.

Terlebih lagi rapat ini dalam rangka pengambilan keputusan terhadap rancangan peraturan daerah Kota Bontang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2024.

“Bapak ibu, di sini kita memikirkan bagaimana APBD, bagaimana program-program ini bisa dinikmati oleh masyarakat. Tapi ada yang diundang tetap saja tidak hadir,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Neni juga mengingatkan semua pihak yang diberi amanah agar mencermati hadis masyhur tentang pertanggungjawaban para pemimpin di hari kelak.

Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatihi. Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban,” pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >