BERAU — Gabungan warga Kampung Tasuk kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut hak mereka atas tanah yang digarap oleh PT. Berau Coal.
Kemarahan massa akibat perusahaan tak kunjung ganti rugi atas lahan tambang pun berdampak pada blokade Jalan Huling.
Warga menilai PT. Berau Coal sangat lamban dalam memastikan kapan lahan warga Tasuk itu akan diganti rugi. Begitu ungkap Koordinator aksi, Hamim.
Baca Juga: Ringkus Pengedar Narkoba, Polres Berau Amankan Ribuan Butir Obat-obatan
Kata dia, sebelumnya warga melakukan aksi damai dan berharap ada tanggapan dari pihak perusahaan.
Baca Juga: FPK Nilai Bupati Berau Abai Terhadap Warga, Lebih Mesra Dengan Perusahaan
"Pada intinya kami dua hari yang lalu sudah melakukan aksi damai, namun belum ada tanggapan. Harapan kami agar bisa cepat diselesaikan,” ungkapnya kepada katakaltim, Rabu (28/8).
Lebih lanjut katanya warga sudah sudah bernegosiasi dengan perusahaan. Naasnya, keputusan pun masih belum jelas.
"Kalau komunikasi dengan kami selalu negosiasi-negosiasi, tetapi sampai hari tidak ada kejelasan dari pihak Berau Coal,” ujarnya.
Hamim lebih jauh menyampaikan, para petinggi kampung dan RT tengah berjuang memperoleh hak masyarakat Tasuk, dan menuntut kesepakatan dengan PT. Berau Coal.
Namun hingga kini masih belum ada kejelasan. “Sehingga penyelesaian sengketa lahan belum menemui titik terang terhadap konflik lahan penggarapan tambang,” tukasnya. (*)