KUTIM — Pantai Teluk Lingga menjadi salah satu objek wisata yang belakangan ramai dikunjungi masyarakat Kutai Timur (Kutim), khususnya warga Kecamatan Sangatta Utara.
Tidak hanya memamerkan keindahan pantai dengan jejeran pohon bakau, Teluk Lingga juga menjadi tumpuan baru UMKM lokal di Kutim.
Salah satu pedagang kaki lima di Teluk Lingga, Suriati, mengaku cukup terbantu dengan terbukanya peluang ekonomi di kawasan wisata yang baru berjalan kurang lebih satu tahun itu.
Baca Juga: Polresta Balikpapan Tangkap Tersangka Pelaku Penjual Wanita ke Pria Hidung Belang
"Awalnya saya sendiri di sini, lama-lama ramai yang jualan," ucap Suriati kepada Katakaltim, Minggu (29/9).
Dia menerangkan Pantai Teluk Lingga tiap harinya ramai dikunjungi masyarakat, utamanya pada hari raya dan hari libur. Di hari-hari tersebut, omset yang ia dapatkan juga tidak sedikit.
"Kalau hari-hari biasa karena kita jualannya habis Dzuhur sampai maghrib aja, paling dapat Rp300 Ribu, atau kalau weekend bisa sampai Rp1 Juta lebih, ya tergantung juga," terangnya.
Pun demikian, Suriati juga menyebut, Teluk Lingga merupakan objek wisata alternatif. Seperti kondisi sore tadi, menurutnya tidak begitu ramai meskipun hari libur.
“Ini mungkin karena habis gajian orang pada keluar kota, bosan kan pantai terus. Nanti kalau duitnya kurang-kurang baru pantai ramai lagi itu," ucapnya bergurau.
Diketahui, Pantai Teluk Lingga merupakan lahan warga yang disulap menjadi objek wisata. Dengan biaya masuk per kendaraan Rp7 Ribu bagi sepeda motor dan Rp15 Ribu bagi kendaraan roda 4.
Pemilik lahan dan pengelola Pantai Teluk Lingga, Baharuddin, menyebut kawasan tersebut sengaja dibuka untuk mebantu pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
"Jadi ini aku buka kelola, terus aku ajak teman-teman yang mau bergabung, buka resto atau ada teman-teman UMKM yang mau berusaha, ayok," ujarnya.
"Intinya yang paling bagus itu kita ada manfaat bagi orang lain, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga bermanfaat bagi orang lain," tambahnya.
Baharuddin tidak menyampaikan luas lahan yang dikelolanya sebagai Pantai Teluk Lingga tersebut. Ia juga enggan menyampaikan modal yang dikeluarkannya untuk membangun kawasan wisata itu.
"Aku ndak hitung itu yang begitu-begitu, aku ini berkerja ya bekerja aja, masalah rezekinya ada aja itu. Kalau kita mau berhitung tidak tau sampai kapan kita mau kembali modal ini," tandasnya. (*)