BONTANG — Calon Wali Kota Bontang, Basri Rase, menyatakan agar Bontang lebih banyak lagi berbenah di masa-masa mendatang. Mengingat Bontang kini didaulat menjadi mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Udin Mulyono Tegaskan Paslon Independen Basri-Chusnul Adalah Milik Masyarakat
Di hadapan raturan warga Berbas Pantai, Basri menyebut salah satu aspek yang sangat perlu dibenahi adalah sektor pariwisata. Dia mencotohkan persiapan luar biasa setiap daerah tetangga Ibu Kota Jakarta di bidang pariwisata.
Seperti Bogor, Bandung, Banten, Sukabumi, dan lain semacamanya mampu menjemput peluang ibu kota. Saat mereka merasa penat di tengah ramainya penduduk Ibu Kota, mereka mencari destinasi wisata di wilayah tetangga.
“Nah Bontang ini harus berbenah. Maka salah satu yang harus kita tingkatkan adalah pariwisata. Saat ini kita mulai bangun sedikit-sedikit, dan kita sempurnakan di periode berikutnya,” ucap Basri Rase Kamis (10/10/2024) malam.
Basri menambahkan Bontang punya modal besar dalam pengembangan pariwisata. Termasuk banyaknya paguyuban yang dapat menonjolkan aneka budaya yang dimilikinnya.
“Apa itu, kita punya paguyuban. Semua paguyuban di sini, semuanya punya alat dan sanggar seninya. Tinggal kita membantu mereka. Menyiapakan peralatannya,” kata Basri.
Basri lebih jauh memandang bahwa kebudayaan dapat menjadi opsi menarik para wisatawan. Di samping memberikan edukasi dan menanamkan kearifan lokal kepada generasi.
“Paguyuban bisa melestarikan budaya-budaya di Kota Bontang. Kalau ini bisa terjadi, ini sangat luar biasa, untuk menjemput para wisatawan. Tinggal kita atur saja (paguyuban menampilkan seni budayanya). Kita punya semua di sini,” katanya.
“Saat ini hampir semua sanggar tari kita bantu. Supaya hasil cipta para leluhur kita jangan sampai terhenti sampai di sini, dan hanya menjadi kenangan bagi anak-anak kita di kemudian hari. Ini tidak boleh terjadi,” sambungnya.
Basri Rase lebih jauh menegaskan komitmennya akan terltap menjaga kelestarian kota Bontang dalam aspek kebudayaan. Apalagi hak kekayaan intelektual (HAKI) Kota Bontang, Basri sudah membuktikan.
Dia mencontohkan Gammi Bawis. Selama ini Gammi Bawis menjadi makanan andalan masyarakat Kota Bontang. Namun selama itu juga, sebelum masa kepemimpinannya, belum ada yang berinisiatif menjadikan Gammi Bawis jadi HAKI Bontang.
“Nahh kita berpikir bagaimana melindungi hak cipta Gammi Bawis ini. Hanya di zaman saya gammi bawis punya HAKI-nya. Karena saya tidak mau ada yang mengklaim Gammi Bawis ini,” imbuh Basri. (*)