BONTANG, katakaltim.com — Calon Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi kampanye di Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Rabu (16/10/3024) sore.
Dalam pertemuan itu Hadi menyampaikan berbagai terobosan Isran Noor selama menjadi orang nomor satu Kaltim.
Baca Juga: Andi Faiz Menyayangkan Pernyataan Hadi Mulyadi yang Tidak Logis Soal Kampung Sidrap
“Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berterima kasih kepada pak Isran Noor. Karena perjuangannya kepada masyarakat Kaltim tidak main-main,” ucapnya.
Hadi mencontohkan rencana pemerintah pusat menghapuskan tenaga honorer. Nyatanya, Isran Noor, satu-satunya Gubernur di Indonesia yang memperjuangkan agar rencana itu tidak terjadi.
“Dari 36 Gubernur di Indonesia, hanya 1 Gubernur yang menolak rencana ini. Dan ditanggapi langsung bapak Presiden (Jokowi), akhirnya dibatalkan,” terang Hadi.
“Alhamdulillah, jutaan tenaga honorer di Indonesia, diselamatkan oleh pak Isran Noor,” sambung Hadi seraya berharap warga kembali memilih mereka.
Juga yang sangat fenomenal dilakukan sosok dengan julukan “Raja Naga” itu adalah beasiswa Kaltim tuntas, dengan nilai fantastis, Rp1,3 triliuan. “Dan beliau sudah berjanji kalau terpilih lagi, akan menganggarkan Rp5 triliun.”
Hadi lebih jauh mengatakan, satu-satunya Gubernur di Indonesia yang memberikan mobil dinas kepada kepala SMA/SMK se-Kaltim, adalah Isran Noor.
Bahkan, Kaltim juga, di masa Isran, mendapat dana Emisi Karbon, nilainya Rp1,6 triliun. “Dan tidak ada di provinsi lain, bahkan di seluruh Asia Tenggara, hanya Kaltim yang dapat itu,” ungkap Hadi.
Lebih jauh lagi, Hadi memaparkan saat Isran didaulat menjadi ketua Asosiasi pemerintah provinsi seluruh Indonesia, Isran memperjuangkan dana bagi hasil (DBH) kelapa sawit.
Padahal di UU Pajak, tidak ada DBH kelapa sawit. Namun Isran berani memperjuangkan itu. Akhrinya muncul PP nomor 38 tahun 2023 yang mewajibkan pemerintah pusat membayar DBH kelapa sawit kepada 17 provinsi penghasil kelapa sawit.
“Termasuk Provinsi Kalimantan Timur. Ini tidak pernah ada sebelumnya,” ungkap Hadi.
Prestasi keenam tatkala Isran jadi Gubernur, Ibu Kota Negara (IKN) ditempatkan di Kaltim. Padahal, kata Hadi, berdasarkan skor, Kaltim sulit ditetapkan menjadi wilayah IKN.
Daerah yang memungkinkan penempatan IKN adalah Kalimantan Tengah (Kalteng) atau Kalimantan Selatan (Kalsel). Alasannya, Kaltim memiliki skor paling rendah ketimbang 2 provinsi tersebut.
“Berdasarkan skoring dari dua provinsi ini, yaa kalah kita. Berkat perjuangnan beliau (Isran), lobby beliau ke Presiden, justru Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara,” ucap Hadi.
Ini sangat berdampak terhadap percepatan pembangunan di Kaltim. Terlebih penyerapan tenaga kerja lokal yang tentu saja menumbuhkembangkan ekonomi di wilayah dengan julukan Bumi Etam ini.
Lebih-lebih lagi, prestasi ketujuh ketika Isran duduk di kursi Gubernur, nilai APBD belum pernah sebanyak ini dalam sejarah Kaltim. Saat ini nilainya Rp20 triliun lebih.
“Ini sangat luar biasa dan kita akan menggunakan APBD ini untuk membangun setiap daerah di Kaltim,” ucap Hadi disambut tepukan meriah. (*)