BONTANG — Ketua Komisi A DPRD Kota Bontang, Heri Keswanto, menyayangkan absennya PT Energi Unggul Persada (EUP) pada rapat yang membahas masalah penanganan kesehatan, Selasa (5/11/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bontang, seperti PT Badak LNG, PT Indominco Mandiri (IMM), serta perwakilan kader posyandu di kantor DPRD Kota Bontang.
Baca Juga: Legislator Bontang Soroti Serapan APBD Perubahan Baru Mencapai 49 Persen
Menurut Heri, sapaan akrab Heri Keswanto, forum tersebut merupakan salah satu momen penting untuk menunjukkan komitmen perusahaan terkait isu sosial yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Absennya PT EUP terkesan menganggap remeh hal tersebut.
Baca Juga: DPRD Bontang Targetkan Pengurangan Angka Stunting, OPD Diminta Berperan Lebih Aktif
“Harapan kami adalah PT EUP dapat memberikan kontribusi yang nyata, namun jika mereka tidak hadir dalam pertemuan yang sangat penting ini, itu menunjukkan kurangnya keseriusan mereka untuk terlibat,” ujarnya.
Heri menekankan perlunya dukungan nyata dari perusahaan-perusahaan yang ada di Bontang untuk membantu mengatasi permasalahan stunting, yang merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak.
Kritik ini mencerminkan kekhawatiran DPRD Bontang bahwa tanpa kontribusi dari perusahaan-perusahaan besar seperti PT EUP, upaya penanganan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat di Bontang Lestari akan terhambat.
Lebih jauh, Heri mengatakan, partisipasi aktif perusahaan sangat diperlukan, mengingat stunting di Bontang Lestari merupakan masalah serius yang berdampak langsung pada masa depan generasi penerus.
“PT Badak LNG dan PT IMM dapat hadir meski berlokasi lebih dekat, ini semakin menegaskan pertanyaan mengenai niat PT EUP untuk memberikan dampak positif di daerah ini,” tegasnya. (Adv)