KUTIM — Penting setiap daerah melakukan evaluasi capaian kinerjanya serta menelisik kembali penyerapan anggarannya.
Untuk itu Pemkab Kutim menggelar Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan atau Radalok ke-5 Triwulan IV, Kamis (28/11/2024) di Sangatta.
Rapat dihadiri berbagai pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kutim. Dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Rizali Hadi. Turut hadir Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Insan Bowo Asmoro.
Baca Juga: Pemkab Kutim Menggelar Rapat Koordinasi Ihwal Penanggulangan Kemiskinan
Insan—sapaan akrabnya—dalam laporannya menyatakan Radalok adalah evaluasi capaian program pembangunan hingga Semester II tahun 2024.
Baca Juga: Polres Kutim Kerja Sama Pemkab Dorong Ketahanan Pangan
Berdasarkan data hingga 26 November 2024, rata-rata realisasi fisik program telah mencapai 67 persen, sementara realisasi keuangan baru berada di angka 41,7 persen.
Rapat ini, kata dia, penting untuk mengevaluasi capaian yang sudah direncanakan. Permasalahan yang timbul sudah mereka diskusikan bersama tim pendamping dari Universitas Indonesia pada 26 November lalu.
Dirinya berharap di sisa waktu sebulan ini gelontoran anggaran bisa efektif dan maksimal dilakukan.
“Kami berharap, di sisa waktu ini, progres realisasi keuangan dapat dimaksimalkan," ucapnya.
Proses evaluasi, tambah dia, dilakukan secara bertahap melalui 10 kali pertemuan sejak Februari hingga November 2024.
“Dengan 10 tahapan ini, kami terus memantau dan mengevaluasi capaian. Semoga pada Desember, progres bisa mencapai target maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Rizali Hadi menekankan pentingnya Radalok sebagai sarana memonitor dan mengatasi kendala yang dihadapi perangkat daerah di lapangan.
"Radalok ini bertujuan mengevaluasi dan memonitor permasalahan yang dihadapi dinas. Harapannya, kendala yang ada dapat disiasati sehingga kinerja perangkat daerah semakin meningkat," jelasnya.
Dia lebih jauh menyoroti perlunya penerapan ilmu dari bimbingan teknis (bimtek) yang telah diperoleh, untuk mendukung peningkatan kinerja.
“Ilmu yang kita dapatkan melalui bimtek harus diterapkan dengan baik. Target realisasi ke depan harus lebih baik dari tahun ini,” katanya.
“Evaluasi capaian tahun 2024 ini menjadi bahan koreksi untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2025. Jika anggaran meningkat, kita perlu mengantisipasi potensi masalah seperti yang terjadi saat ini," tutupnya. (Adv)