Ilustrasi anak-anak (dok: canva/katakaltim)

Berikut Beberapa Faktor yang Dapat Menurunkan Kepercayaan Diri Anak, Orang Tua Wajib Tau!!!

Penulis : Galang
 | Editor : Caca
14 January 2025
Font +
Font -

Katakaltim — Kepercayaan diri merupakan salah satu elemen penting dalam perkembangan emosional dan sosial anak.

Kepercayaan diri memungkinkan mereka menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan percaya pada kemampuan diri sendiri.

Namun, ada berbagai perilaku atau pola asuh yang tanpa disadari dapat mengganggu perkembangan kepercayaan diri anak.

Artikel ini mengulas beberapa faktor yang dapat membahayakan kepercayaan diri anak, berdasarkan kutipan dari Times of India dan Psychology Today.

Penyebab Menurunnya Kepercayaan Diri Anak

1. Kritik Berlebihan

Menurut Jeffrey Bernstein, Ph.D., dalam Psychology Today, anak-anak membutuhkan dorongan positif untuk berkembang dengan baik. Namun, kritik yang terus-menerus, terutama dengan nada kasar, dapat merusak rasa percaya diri mereka.

"Berdasarkan pengalaman saya sebagai psikolog anak, kebanyakan orang tua yang kritis berusaha melawan kecemasan mereka sendiri, tetapi akhirnya justru membuat anak-anak merasa kewalahan," ujar Bernstein.

Ia melanjutkan, Kritik yang tidak konstruktif dapat mengikis harga diri anak, menimbulkan perasaan frustrasi, bahkan menurunkan motivasi mereka.

2. Terlalu Melindungi Anak

Sikap overprotektif, meski bertujuan baik, dapat berdampak buruk pada perkembangan anak. Bernstein menekankan bahwa perlindungan berlebihan mencegah anak belajar menghadapi tantangan dan mengembangkan rasa percaya diri.

"Meskipun orang tua ingin melindungi anak-anak mereka dari penderitaan, terlalu mengontrol justru membatasi kebebasan mereka untuk tumbuh," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa pembatasan eksplorasi atau pengalaman membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar dari kesalahan.

3. Mengabaikan Pencapaian Anak

Tidak memberikan apresiasi terhadap usaha atau prestasi anak, sekecil apa pun, dapat membuat mereka merasa tidak dihargai. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi membuat anak kehilangan motivasi untuk mencoba.

"Penting bagi orang tua untuk merayakan pencapaian anak, termasuk hal-hal kecil, agar mereka merasa dihargai dan semakin percaya diri," ujar Bernstein.

4. Pemberian Label Negatif

Memberikan label seperti "malas", "pemalu", atau "ceroboh" dapat berdampak buruk pada cara anak memandang diri mereka sendiri.

"Mungkin orang tua menganggapnya sepele, tetapi label negatif ini dapat melekat dalam pikiran anak dan memengaruhi persepsi mereka terhadap diri sendiri," ungkap Bernstein.

Seiring waktu, anak mungkin menginternalisasi label tersebut hingga menjadi bagian dari identitas mereka.

Kesimpulan

Berbagai tindakan sederhana yang tampaknya tidak berbahaya ternyata bisa berdampak besar terhadap kepercayaan diri anak.

Orang tua perlu berhati-hati dalam bertutur kata dan bertindak, karena kepercayaan diri anak adalah fondasi penting bagi perkembangan emosional dan sosial mereka. (*)

Font +
Font -