BALIKPAPAN — Polda Kaltim mencatat sejumlah capaian penting dalam penanganan kasus.
Seperti perkembangan operasi premanisme, dan penanganan kasus pertambangan ilegal.
Termasuk pengungkapan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap remaja putri di Balikpapan.
Baca Juga: Infografis Perolehan Suara Partai dan Kursi DPRD Kaltim Masing-masing Dapil
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yuliyanto, mengatakan dalam operasi pemberantasan premanisme sejak 1–14 Mei, pihaknya mengungkap 27 kasus dengan 41 tersangka.
Baca Juga: 1.940 Anggota Polda Kaltim Gelar Pengamanan Sambut Kedatangan Presiden Joko Widodo ke IKN
“Jenis kasus yang ditangani meliputi pemerasan, pungli, intimidasi, hingga pencurian,” ucap Yuliyanto kepada awak media, Jumat 16 Mei 2025.
Operasi akan berlangsung hingga 21 Mei, namun penindakan akan terus dilakukan guna menjaga iklim investasi tetap kondusif.
Terkait dugaan pertambangan ilegal di lahan milik Unmul, Polda Kaltim masih menyelidiki dan sudah memeriksa 9 saksi.
Penegakan hukum terhadap perusakan hutan ditangani oleh Gakkum KLHK, sementara Polda fokus pada dugaan tambang ilegal.
“Kendala utama penyelidikan adalah hilangnya alat berat di lokasi saat polisi tiba,” tukasnya.
Selain itu, Polda Kaltim juga menangani kasus dugaan pelecehan seksual terhadap remaja perempuan di Balikpapan yang terjadi 9 Mei lalu.
Pelaku berinisial R (25) ditangkap kurang dari 24 jam setelah laporan dibuat pada 14 Mei, berkat bukti foto yang diserahkan korban.
Polda Kaltim mengimbau masyarakat segera melapor bila menjadi korban atau mengetahui tindakan premanisme melalui hotline 110 tanpa pulsa.
“Polda Kaltim komitmen menjaga keamanan dan menindak segala bentuk kejahatan secara tegas dan profesional,” pungkas Yuliyanto. (*)