SAMARINDA — Anggota DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, ingatkan orang tua murid pahami regulasi jelang Seleksi Peserta Didik Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026.
Pun istilah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah berganti nama menjadi SPMB, Novan menekankan tetap saja zonasi masih jadi prinsip dalam proses seleksi.
Jadi, mekanismenya tetap sama. Supaya pemerataan pendidikan dapat terwujud.
Baca Juga: Dugaan Malpraktik RSHD Samarinda, Wakil Rakyat Minta Lakukan Audit Etik
“Mekanismenya tetap sama. Zonasi tetap jadi jalur utama. Ini untuk pemerataan pendidikan,” jelas Novan belum lama ini.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penembak Sadis di Depan THM Samarinda, Pelaku Dikenai Pasal Pembunuhan Berencana
Novan mengaku, masih saja ada banyak orang tua yang mencoba memaksakan anaknya masuk ke sekolah favorit.
Meskipun pada kenyataannya itu di luar zona tempat tinggal mereka.
Novan menilai, justru sikap ini dapat mengganggu keadilan distribusi pendidikan yang ingin diwujudkan melalui sistem wilayah.
Diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda telah menetapkan daya tampung sekolah melalui Surat Keputusan Nomor 400.3.5/1913/100.01/2025.
Penentuan daya tampung tersebut mempertimbangkan jumlah lulusan tahun sebelumnya.
Termasuk prediksi jumlah siswa yang memilih jalur madrasah atau sekolah swasta.
1. Zonasi: 50 persen
2. Afirmasi: 20 persen
3. Prestasi akademik: 20 persen
4. Prestasi non-akademik: 5 persen
5. Mutasi: 5 persen
Melihat regulasi ini, Novan meminta agar semua pihak, termasuk sekolah dan Disdikbud, untuk melakukan pengawasan secara ketat.
Supaya seleksi dapat terjamin dan berlangsung objektif. Serta menghindari potensi kecemburuan sosial.
“Kita harapnya begitu,” tukas Novan.
Lebuh jauh, dia menerangkan proses seleksi saat ini telah didukung sistem digital. Tentu saja semuanya sudah transparan.
Di mana, orang tua bisa langsung memantau perkembangan pendaftaran.
Termasuk juga melihat peringkat siswa, dan ketersediaan kuota secara daring atau online.
“Sistemnya sudah transparan. Jadi, nanti tinggal bagaimana kita menyesuaikan,” pungkasnya. (Adv)