SAMARINDA — Dinas Perhubungan Kalimantan Timur (Dishub Kaltim) bakal menyukseskan program nasional Zero Over Dimension and Over Loading (ODOL) yang ditargetkan tuntas pada 2026.
Program ini menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan transportasi darat yang aman, tertib, serta menjaga infrastruktur jalan dari kerusakan.
Plt Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah, mengatakan kendaraan yang melebihi batas dimensi dan beban telah menimbulkan banyak kerugian.
“Kendaraan ODOL berdampak negatif seperti kerusakan jalan, peningkatan risiko kecelakaan, pemborosan BBM, dan usia kendaraan yang pendek. Oleh karena itu, Pemerintah RI mencanangkan Zero ODOL di tahun 2026, dan Kaltim siap mendukung,” ucapnya dalam keterangan yang diterima, Selasa 24 Juni 2025.
Irhamsyah menegaskan Dishub Kaltim bersama para pemangku kepentingan telah menyusun tahapan penegakan mulai pertengahan tahun ini.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Hibahkan Puluhan Unit Ambulance
Langkah ini diawali dengan sosialisasi pada 10 hingga 30 Juni 2025, dilanjutkan peringatan dan pembinaan pada 1–13 Juli 2025, serta diakhiri dengan Operasi Patuh atau penindakan langsung pada 14–27 Juli 2025.
“Kami berkomitmen mewujudkan Kaltim Zero Over Dimension. Ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi menyangkut keselamatan bersama dan keberlanjutan infrastruktur,” tambah Irhamsyah.
Kendaraan ODOL, selain melanggar aturan, juga terbukti menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan nasional maupun provinsi yang memerlukan biaya perbaikan sangat besar setiap tahunnya.
Kondisi ini turut berdampak pada kelancaran distribusi logistik dan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Melalui program Zero ODOL, Dishub Kaltim mengajak sekaligus mengimbau seluruh pelaku usaha angkutan barang, operator kendaraan, dan masyarakat umum untuk mulai menyesuaikan armadanya sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Pemerintah berharap, kolaborasi semua pihak dapat mempercepat terwujudnya jalan yang lebih tertib dan layak bagi semua pengguna. (*)