Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setkab Kutim, Arif Nur Wahyuni. (aset: ainun/katakaltim.com)

Harapkan SDA Berkelanjutan, Pemkab Kutim Dorong Pentingnya Program FCPF

Penulis : Admin
19 November 2024
Font +
Font -

KUTIM — Program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) merupakan inisiatif penting yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Dalam konteks perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, program ini tidak hanya berfungsi sebagai mitigasi, tapi juga mendukung pembangunan ekonomi lokal melalui pengelolaan sumber daya alam (SDA) berkelanjutan.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setkab Kutim, Arif Nur Wahyuni, menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan FCPF dengan alokasi anggaran yang tepat serta peran masing-masing pihak terkait.

Baca Juga: Ilustrasi anak didik. (aset: canva/katakaltim.com)Problem Pendidikan di Kutim, Begini Tanggapan Pemkab

Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai instansi pemerintahan baik secara vertikal maupun horizontal.

Baca Juga: Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim), Agus Hari Kesuma saat melakukan sidak. (aset: prokutim/katakaltim.com)Agus Hari Kesuma Menyebut Pentingnya Sinergitas Perencanaan dan Penganggaran

Menurut dia, koordinasi intensif menjadi kunci dalam implementasi FCPF. Dengan menjalin sinergi bersama Biro Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur hingga camat dan desa penerima manfaat, semua elemen terlibat dapat memastikan efektivitas pelaksanaan program tersebut di lapangan.

“Secara vertikal, kami sudah berkoordinasi dengan Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” katanya saat ditemui di ruangannya, Senin (18/11/2024).

“Sedangkan secara horizontal, kami menjalin sinergi dengan camat, desa penerima manfaat, Bappeda, dan OPD lainnya,” sambungnya.

Pendekatan holistik seperti ini, menurut dia, memungkinkan pemantauan lebih akurat terhadap dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat setempat.

Lebih lanjut lagi, fokus monitoring oleh Bagian SDA adalah aspek krusial agar setiap tahapan proyek berjalan sesuai rencana waktu dan tujuan awalnya tercapai—yakni memberikan manfaat nyata kepada 83 desa target di wilayah Kutai Timur.

Penggunaan dana secara efisien akan memperkuat kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola isu-isu lingkungan hidup sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami memastikan bahwa program FCPF yang menyasar 83 desa di Kutai Timur dapat memberikan dampak maksimal,” ucapnya.

“Monitoring terus kami lakukan untuk mengevaluasi progres di lapangan,” pungkasnya.

Dengan demikian, dukungan penuh dari seluruh stakeholder diperlukan untuk mewujudkan hasil maksimal dari Program FCPF demi masa depan ekosistem hutan Indonesia yang lebih sehat. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >