Dibaca
45
kali
Calon Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni lakukan kampanye di Tanjung Laut Indah (aset: agu/katakaltim)

Kota Berbasis RT, Gagasan Brilian Calon Kepala Daerah Bontang Neni Moerniaeni

Penulis : Agu
7 October 2024
Font +
Font -

BONTANG — Calon Kepala Daerah Kota Bontang Neni Moerniaeni punya gagasan terkait Kota berbasis Rukun Tetangga atau RT.

Menurutnya wilayah yang aktif adalah wilayah yang orang-orangnya melestarikan budaya gotong royong dan memelihara nilai-nilai kekeluargaan di tengah masyarakat. Apalagi masyarakat urban (perkotaan).

Aspek tersebut akan terwujud jika pemerintah daerah menyentuh level RT. Kebijakan ini dipastikan dapat meningkatkan dan melancarkan kinerja pemerintahan.

Baca Juga: Pengidap HIV Kota Bontang meningkat. Ilustrasi HIV (aset: katakaltim)Pengidap HIV di Kota Taman Melonjak, Bahtiar Mabe: Bontang Ini Kan ‘Banyak Gulanya’

“Makanya bunda itu kan membangun kota berbasis RT,” ucap Neni kepada katakaltim usai berkampanye di RT 14, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Minggu (6/10/2024) malam.

Baca Juga: Bapaslon kepala daerah Neni-Agus Haris didampingi Ketua KPU Bontang, Muzarroby Renfly (aset: Sandi/katakaltim)Bapaslon Kepala Daerah Neni-Agus Haris Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Bontang

Neni menambahkan program yang dia akan realisasikan jika diberi amanah jadi Wali Kota Bontang akan menyalurkan uang ratusan juta rupiah untuk setiap RT.

Uang ratusan juta itu tidak hanya untuk Urban Farming atau strategi pemanfaatan lahan perkotaan, tetapi juga membenahi infrastruktur jalan, sektor ekonomi, sosial, serta kebutuhan dalam kegiatan-kegiatan lainnya seperti lingkungan.

“Makanya kita ada program Rp200 juta sampai Rp300 juta per-RT. Itu tidak hanya untuk Urban Farming, tapi bisa semuanya. Termasuk infrastruktur, sosial, ekonomi dan lingkungan,” terangnya.

Lebih jauh menyangkut masalah lingkungan, Neni berharap tidak lagi ada pemandangan yang tidak elok seperti sampah berserakan di pinggiran jalan dan rumah-rumah warga.

Apalagi sampah plastik tampak tergenang di bawah kolong rumah warga yang hidup di wilayah pesisir. “Itu seharusnya tidak boleh terjadi. Karena jelek sekali potretnya,” kata Neni.

Untuk itu, Neni kembali punya solusi atas masalah ini, yaitu pasukan kuning. Nanti pemerintah akan hadirkan 1 motor sampah untuk setiap RT. Setiap RT akan mempekerjakan dua orang tenaga harian lepas (THL).

Program ini dipercaya dapat menjadikan setiap sudut-sudut Kota Bontang menjadi bersih dan asri.

“Makanya kita nanti punya pasukan kuning, tiap RT itu ada 2. Kita berikan motor pengangkut sampah. Jadi, kalau ada 500 RT, maka ada 500 motor sampah,” katanya.

Disinggung sebagian infrastruktu jalan di wilayah tersebut masih belum dibenahi, termasuk kawasan Tanjung Laut Indah yang masih remang-remang dan gelap gulita, Neni malah menyentil gemuknya anggaran bimtek.

“Itu sudah, masa’ Bimtek aja banyak, ini (infrastruktur) nggak bisa dibaikin. Ini juga (wilayah RT 14 Tanjung Laut Indah) masa gelap gulita. Uang banyak kok Rp3 triliun,” tukasnya.

Sebelumnya warga melayangkan keluh kesah mereka atas kurangnya perhatian pemerintah menyangkut masalah sampah dan infrastruktur jalan yang harus dibenahi di wilayah tersebut.

Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan pihak pemerintah hanya sering datang melakukan survey namun tidak juga ada aksinya membenahi wilayah tersebut. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >