Kutim — Meski terbilang rendah, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan penyalahgunaan narkoba tak bisa dianggap remeh.
Karena menurut Bupati Kutim, itu berkonsekuensi buruk terhadap diri sendiri dan merusak generasi.
"Meskipun prevalensi narkoba relatif rendah di Kutim, namun kita sadar akan potensi bahaya yang terkandung dalam peredaran narkoba,” ucap Bupati Kutim kepada awak media belum lama ini.
Baca Juga: Ardiansyah Sulaiman Minta Pembangunan Kutim Perhatikan Aspek Lingkungan..!!!
“Kami berupaya secara terstruktur untuk meningkatkan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)," sambungnya.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Pjs, Agus Hari Kesuma Siap Jaga Kondusifitas Pilkada dan Netralitas ASN Kutai Timur
Menurut hasil survei Analis Kelembagaan Biro SDM Aparatur BNN RI, Suprayogo, Kutim jadi prioritas utama dalam pembentukan BNN Kabupaten.
“Dengan kantor yang sudah ada, kami berharap dapat memanfaatkannya sebagai salah satu langkah awal dalam transformasi BNK menjadi BNNK," ucapnya.
Langkah proaktif yang dilakukan pemerintah daerah, ucao Suprayogo, diharapkan mampu memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kasus narkoba di Kutim.
Hal itu, sambung Suprayogo, akan melindungi masyarakat dari “Dampak negatif yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba,”pungkasnya. (*)