KUTIM — Sejumlah warga menyoroti tempat pembuangan sampah dan minimnya transportasi (pengangkut sampah) di Desa Pengadan, Kacamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sabtu 21 Desember 2024.
Pernyataan itu disampaikan salah satu toko pemuda Karangan, Muhammad Arwan Tasmin.
Katanya, tong sampah yang disediakan di depan rumah-rumah warga, semakin hari semakin penuh.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Balikpapan, DLH Kutim Akan Olah Sampah Jadi EBT Metana
“Nah masyarakat kebingungan harus membuang sampah di mana,” ucap Tasmin kepada katakaltim.
Baca Juga: Pemkab Kutim Gelar Workshop Pendirian Rumah Ibadah dan Serahkan Bantuan Operasional Bagi FKUB Kutim
Menurut dia, penumpukan sampah di pinggir jalan menjadi masalah utama dan berdampak pada interaksi sosial.
Selain karena aromanya yang menyengat, dan pemandangannya tidak elok, juga berpotensi mendatangkan penyakit.
“Ini problem, sebab tempat pembuangan itu berjarak 100 M dari pemukiman. Ini adalah fakta dan harus dievaluasi segera oleh pemerintah,” pinta dia.
“Jadi selain karena kurang bagus dilihat, juga sangat bau dan ini tidak sehat untuk kita semua,” sambungnya mengeluhkan.
Untuk itu, Tasmin meminta agar pemerintah menginvestasikan lebih banyak untuk pembangunan pengelolaan sampah.
“Termasuk tempat pembuangan sampah yang terkendali dan fasilitas yang modern,” pinta dia lagi.
Bukan hanya ke pemerintah, Tasmin juga mengajak agar pendidikan dan kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan.
“Kita harus kampanye publik, tentang manajemen sampah. Ini bisa membantu meningkatkan pemahaman kita semua,” katanya.
“Pemerintah juga perlu meningkatkan penegakan hukum. Denda yang tegas harus diberlakukan untuk mencegah perilaku yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim saat dihubungi pada Sabtu 21 Desember tepat pukul 14:30 Wita saat berita ini diturunkan, belum memberikan konfirmasi langkah apa yang harus mereka lakukan. (*)