Ilustrasi FOMO (aset: pinterest)

Bisa Mengganggu Kesehatan Mental, 5 Cara Mengendalikan FOMO

Penulis : Redaksi
24 November 2024
Font +
Font -

Katakaltim - Semakin pesatnya perkembangan teknologi dengan memanfaatkan media sosial, membuat kehidupan semakin terhubung dengan dunia maya.


Berbagai platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok memberikan kesempatan untuk saling berbagi momen dan sarana untuk membangun komunikasi.

Baca Juga: Budaya fomo kerap diletakkan pada gen z (Foto: ist)Gen Z, Makhluk FOMO dan Suka Belanja yang Tak Penting..?? 

Namun, dibalik kemudahan tersebut muncul tantangan baru yang dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO).

FOMO menggambarkan tentang perasaan cemas dan khawatir saat seseorang merasa tertinggal dari orang lain. FOMO juga bisa mengganggu kesehatan mental dan membuat merasa menjadi pribadi yang gak cukup baik. Bahkan mendorong kamu untuk terlibat dalam aktivitas yang sebenarnya gak kamu inginkan hanya demi mengikuti tren.

Masalah ini sebenarnya gak bisa dibiarkan begitu saja, karena berpengaruh terhadap kondisi finansial yang kamu punya. Nah, berikut cara untuk mengendalikan FOMO dalam kehidupan:

1. Menyadari munculnya perasaan FOMO

Langkah pertama mengatasi FOMO adalah dengan menyadari dan mengenali perasaan tersebut. Saat melihat postingan teman yang sedang menikmati liburan seru atau membuat acara yang meriah, penting untuk mempertanyakan perasaan yang muncul.

Mungkin kamu merasa cemas, iri, gak sempurna atau justru bahagia melihat momen tersebut. Bisa mengenali dan memahami perasaan diri sendiri memudahkan kamu untuk mengelolanya dan mengurangi dampak negatif yang muncul.

2. Membatasi diri beraktivitas di media sosial

Cara paling efektif untuk mengendalikan FOMO adalah dengan membatasi waktu untuk beraktivitas di media sosial. Mengatur waktu untuk mengecek akun media sosial, misalnya melihat akun media sosial hanya 30 menit di pagi dan sore hari.

Mampu untuk membatasi dengan durasi tersebut, kamu bisa mengurangi paparan terhadap konten yang memicu FOMO. Sehingga, kamu bisa memberkan waktu pada dirimu sendiri untuk fokus dengan kegiatan lain yang lebih produktif dan memuaskan.

3. Menciptakan konten yang inspiratif

Daripada hanya mengikuti akun yang hanya memberikan rasa cemas, cobalah untuk mengisi media sosial kamu dengan konten yang positif dan inspiratif. Kamu juga bisa mengikuti akun yang memberikan informasi berguna, motivasi, atau memberikan wawasan tambahan tentang hobi yang kamu cintai.

Sehingga, media sosial masih bisa berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan diri bukan hanya sekadar sumber untuk membandingkan status sosial. Bijak dalam ber-sosmed bisa memberikan dampak positif bagi dirimu sendiri.

4. Latihan mindfulness dengan mensyukuri momen

Mindfulness atau sadar dengan kemampuan diri sendiri adalah teknik yang bisa membantu kamu menghargai momen saat ini. Sehingga, kamu gak perlu cemas dan terganggu dengan apapun yang orang lain lakukan.

Meluangkan waktu untuk fokus dengan aktivitas yang bisa kamu nikmati sendiri atau dengan keluarga. Latihan ini bisa membantu untuk menurunkan rasa cemas dan membuatmu lebih menghargai apa yang kamu miliki tanpa merasa kekurangan karena membandingkan diri dengan orang lain.

5. Menetapkan tujuan dan fokus dengan diri sendiri

Sangat penting untuk menetapkan tujuan dirimu sendiri dan fokus dengan apa yang menurut kamu penting untuk dirimu. Punya tujuan yang jelas membuat kamu lebih mudah untuk mengalihkan perhatian dari apa yang orang lain lakukan.

Fokus dengan pencapaian pribadi yang kamu miliki, baik itu karir, hobi, atau hubungan bisa membantu untuk membangun rasa percaya diri. Sehingga, kamu bisa merasakan kepuasan dengan dirimu sendiri tanpa perlu melihat pencapaian orang lain.

Mengendalikan FOMO di era media sosial memang gak bisa dikatakan mudah, kamu harus puy langkah dan strategi yang tepat. Jadi, lebih bijak dalam beraktivitas di sosial media biar kamu bisa merasakan manfaatnya. (*)

Font +
Font -