BONTANG — DPRD Kota Bontang menggelar rapat paripurna ke-15 masa sidang II Tahun 2025 pada Senin, 14 April 2025.
Agenda utama rapat ini adalah penandatanganan nota kesepakatan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang periode 2025-2029.
Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, memimpin rapat ini didampingi Wakil Ketua I Sitti Yara dan Wakil Ketua II Maming.
Baca Juga: Paslon Neni-Agus akan Siapkan Lapangan Mini Soccer untuk Semua Kelurahan di Kota Bontang
Baca Juga: PAW Dilakukan Sepihak, Legislator Bontang Gugat Partai Berkarya
Dalam kesempatan itu Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menekankan arah pembangunan Kota Bontang ke depan akan berfokus pada efisiensi dan efektivitas.
“Ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi Bontang sebagai kota industri,” ucap Neni.
Dia memaparkan, perencanaan pembangunan disusun melalui 4 pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah.
Kedua, pendekatan politik, yang disusun berdasarkan masukan dari sisi politik berdasarkan aspirasi DPRD yang disampaikan kepada pemerintah.
Ketiga, pendekatan top down, yang disusun dengan memperhatikan arah kebijakan Pemerintah dan Perintah Provinsi yang harus dilaksanakan pada tahun 2026.
“Dan terakhir adalah pendekatan bottom up, dimana perencanaan pembangunan disusun berdasarkan aspirasi dari masyarakat untuk pembangunan yang akan dilaksanakan di tahun 2026,” ucapnya.
Pendekatan bottom up ini, diimplemantasikan dalam penyusunan RPJMD melalui pembahasan Rancangan Awal RPJMD dan pembahasan Raperda RPJMD.
Neni menambahkan Minggu lalu Pemerintah dan DPRD membahas Rancangan Awal RPJMD dan telah menyepakati Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Bontang Tahun 2025-2029.
Kota Bontang sejak awal berdirinya merupakan kota yang dibangun dari sektor industri. Diawali dengan berdirinya PT Badak NGL pada tahun 1974 dan PT Pupuk Kalimantan Timur pada tahun 1977 lalu diikuti dengan berdirinya industri-industri lain di Kota Bontang.
“Industri menjadi ciri khas sekaligus penggerak perekonomian di Kota Bontang,” terangnya.
Sejalan dengan itu, tahun 2025-2029 Kota Bontang kembali mengukuhkan diri sebagai Kota Industri yang didukung oleh jasa. Ini diharapkan mampu memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Ibu Kota Negara(IKN) juga menjadi peluang bagi Kota Bontang untuk menjadi mitra pembangunan, terutama dalam pembangunan super hub ekonomi IKN yang mejadi arah kebijakan pembangunan bagi Kaltim sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2025-2029.
Untuk itu visi pembangunan jangka menengah Kota Bontang 2025-2029 diarahkan pada “Terwujudnya Kota Bontang sebagai Kota Industri dan Jasa yang Maju, Sejahteran dan Berkelanjutan sebagai Daerah Daerah Mitra IKN”.
Dari visi ini, kata Neni, ada 3 kata kunci atau pokok visi. Antara lain MAJU, SEJAHTERA dan BERKELANJUTAN.
Kata MAJU dimaknai sebagai keberhasilan pembangunan sebagai kota industri dan jasa yang akan menjadi mitra dalam pengembangan superhub ekonomi bagi IKN ke depannya.
“Maju di sini berarti maju pada aspek eonomi kotanya dan maju pembangunannya baik berupa infrstruktur perkotaan maupun permukimannya untuk menjadi kota yang layak huni,” terang Neni.
Kata SEJAHTERA dimaknai sebagai tujuan utama pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejahtera juga dimaknai sebagai semangat untuk membangun kualitas SDM yang berkualitas dan berdaya saing serta memiliki kualitas keagamaan yang baik.
Sedangkan BERKELANJUTAN dimaknai dengan semangat untuk terus menjaga kesinambungan pembangunan dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup.
Untuk mencapai Visi Kota Bontang tersebut maka ditetapkan 5 misi, yaitu:
1. Mewujudkan Transformasi Sosial Menuju Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing;
2. Mewujudkan Transformasi Ekonomi yang Dinamis dan Inklusif;
3. Meningkatkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Akuntabel;
4. Memperkuat Infrastruktur Kewilayahan yang Berkualitas dan Merata; dan
5. Meningkatkan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Visi Kota Bontang 2025-2029 tersebut, maka pembangunan yang akan dilaksanakan diarahkan pada 4 tujuan dan 13 sasaran.
“Tujuan dan sasaran merupakan kondisi yang diharapkan akan terjadi pada akhir masa RPJMD,” jelasnya.
Tujuan Pertama, “Terwujudnya Kota Bontang yang Maju”, yang difokuskan untuk membangun perekonomian dan infrastruktur kota yang maju.
Kedua, “Terwujdunya Kota Bontang yang Sejahtera”, yang difokuskan untuk membangun sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan berdaya saing serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, “Terwujudnya Kota Bontang yang Berkelanjutan”, yang difokuskan untuk menbangun kota dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup.
Dan keempat, “Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Akuntabel” yang difokuskan untuk membangun tata kelola pemerintahan responsif dan adaptif terhadap perubahan serta akuntabel.
Sasaran dari tujuan 1 “Terwujudnya Kota Bontang yang Maju” adalah Meningkatnya nilai investasi, meningkatnya produktivitas sektor ekonomi lokal, meningkatnya produktivitas sektor industri pengolahan non migas, meningkatnya kualitas infrastruktur yang maju dan merata, terwujudnya stabilitas harga dan meningkatnya ketahanan pangan masyarakat.
Sasaran dari tujuan 2, “Terwujudnya Kota Bontang yang Sejahtera” adalah meningkatnya akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu, menurunnya ketimpangan pendapatan, meningkatnya daya saing tenaga kerja dan meningkatnya ketahanan keluarga.
Sasaran dari tujuan 3, “Terwujdunya Kota Bontang yang Berkelanjutan” adalah meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan ketahahanan kota.
Sedangkan sasaran dari tujuan 4, “Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Akuntabel” adalah meningkatnya akuntabiltas tata kelola Pemerintahan dan meningkatnya penyelenggaraan pelayanan publik dan digitalisasi pemerintahan yang inovatif.
“Pada malam ini kita akan melakukan kesepakatan bersama terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran sebagimana yang saya sampaikan sebelumnya,” ucap Neni.
Lebih jauh dia menyampaikan bahwa penyusunan RPJMD ini masih harus melalui beberapa tahapan lagi, yaitu pembahasan Rancangan Awal dengan Gubernur Kaltim yang direncanakan akan dilaksanakan Minggu depan.
Selanjutnya Pemerintah juga membuka peluang bagi seluruh masyarakat dan stakeholder untuk ikut memberikan masukan terhadap rancangan RPJMD yang telah dibuat.
”Untuk itu Pemerintah akan melaksanakan Musrenbang RPJMD yang direncanakan pada 6 Mei 2025,” jelasnya.
Selanjutnya berdasarkan masukan yang diberikan terhadap RPJMD maka akan dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya disusun dalam Raperda Tentang Penetapan RPJMD Kota Bontang 2025-2029 yang juga akan dibahas bersama antara pemerintah dan DPRD.
“Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima
kasih atas perhatian hadirin semua. Mari kita mendayung bersama untuk mewujudkan Kota Bontang yang maju, sejahtera dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)