Bontang — Ketua Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Udin Mulyono menyatakan dukungannya kepada Basri Rase dan memilih jalur lain dalam perhelatan Pilwalkot mendatang.
Ia menyebut bila nantinya PKB dan PDIP mengsung figur lain dalam Pilwalkot, Udin Mulyono menetapkan diri menggunakan skema dengan jalur independen.
“Kalau nanti PKB mengusung orang lain, PDI mengusung orang lain, artinya tidak mengusung pak Basri dan bu Najirah, yaaa kita jalur independen,” katanya kepada para pewarta, Minggu 21 April 2024.
Baca Juga: Monitoring Harga Bahan Pokok, Basri Rase: Ketersediaan Aman
Kata dia, jalur mandiri ditempuh dengan mengumpulkan KTP sebanyak 10 persen dari jumlah penduduk Kota Bontang dan dilakukan tidak dengan permintaan Basri Rase dan Najirah.
Baca Juga: Melancong ke Lintasan Eksekutif, Sosok Muhammad Aswar dan Pandangannya Terhadap Dunia Politik
Bahkan ditegaskannya berulang kali, jika pun orang momor satu Kota Bontang itu tak setuju dengan dirinya untuk mengumpulkan KTP, ia tetap menjalankannya.
“Pak Basri dan Najirah tidak pernah memerintahkan kami. Tapi apa pun yang disampaikan pak Basri, saya tetap jalan. Sepakat atau tidak, ini murni inisiatif saya.” ucapnya.
Lebih jauh ia menyinggung saat ini banyak partai kehabisan biaya politik usai pemilu Februari lalu. Oleh karena itu, partai dimungkinkan akan meminta “mahar” politik tak kecuali PKB.
“Saat ini DPP sudah kehabisan uang setelah Pilpres. Itu sudah jelas. Kalau ada figur yang mau pake partai mau ndak mau mahar harus memenuhi syarat ,” tegasnya.
Dikemukakannya, konteks Pilkada berbeda dengan pemilu dan atau Pileg. Pilkada lebih melihat orang atau figur dibandingkan partai politik.
“Jadi di pilkada itu lebih banyak yang tidak melihat ke partainya, tapi figurnya. Jadi figurnya sangat menentukan,” terangnya.
Diakui Mulyono, jalur independen juga dilakukan untuk melihat sejauh mana dukungan warga kepada Basri dan Najirah, “Kita juga ingin melihat sejauh mana dukungan warga,” singkatnya. (*)