Balikpapan — Kebutuhan masyarakat akan listrik semakin besar seiring makin banyaknya aktivitas rumah tangga yang bergantung pada energi ini. Mulai dari memasak, bekerja dari rumah, hingga hiburan, semuanya membutuhkan pasokan listrik yang stabil. Namun, di balik kemudahan tersebut, aspek keselamatan masih sering diabaikan.
Di lapangan, PLN masih menemukan sejumlah kebiasaan yang berpotensi memicu bahaya, seperti penggunaan stop kontak berlebih, kabel yang dibiarkan rusak, hingga upaya memodifikasi instalasi listrik tanpa izin. Padahal, risiko korsleting maupun kebakaran kerap berasal dari tindakan-tindakan kecil yang dianggap sepele.
PLN menegaskan bahwa aturan seperti kewajiban Sertifikat Laik Operasi (SLO), larangan memodifikasi Alat Pengukur dan Pembatas (APP), hingga pencegahan praktik sambungan listrik ilegal bukanlah formalitas. Aturan tersebut dibuat untuk melindungi keselamatan pelanggan dan menjaga instalasi listrik tetap sesuai standar.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra), Muchamad Chaliq Fadli, mengingatkan bahwa keamanan listrik merupakan tanggung jawab bersama. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam merawat instalasi rumah dan menggunakan listrik secara bijak.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga penggunaan listrik yang aman. PLN terus melakukan upaya edukasi agar setiap keluarga memahami langkah-langkah sederhana yang dapat mencegah risiko kelistrikan di rumah,” ujar Chaliq.
Sebagai bagian dari kampanye edukasi, PLN UID Kaltimra merilis mini series berjudul “Demi Terang Bapak Jadi Gelap” di akun Instagram @plnkaltimra. Tayangan ini menampilkan contoh sederhana yang sering terjadi di rumah namun sering dilewatkan, sekaligus memberikan panduan penggunaan listrik yang benar.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan dan melakukan pelaporan gangguan, PLN menyediakan aplikasi PLN Mobile yang dapat digunakan selama 24 jam. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan memperoleh informasi dan layanan resmi dengan lebih cepat.
PLN berharap edukasi yang terus dilakukan dapat membangun budaya tertib listrik di tengah masyarakat. Langkah sederhana seperti memeriksa kondisi kabel, tidak menumpuk peralatan di satu stop kontak, hingga memastikan instalasi listrik tersertifikasi dapat memberi dampak besar bagi keselamatan keluarga.

