BALIKPAPAN — Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, didampingi Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo turun langsung ke lapangan melihat aktivitas warga yang tengah melakukan pengisian BBM di sejumlah SPBU, Rabu (21/5/2025) malam.
Tinjauan ini dilalukan untuk memastikan SPBU di Kota Balikpapan beroperasional selama 24 jam dan pengisian BBM berjalan normal.
Lokasi SPBU yang tinjau masing-masing SPBU di Jalan MT Haryono tak jauh dari Grand City, Balikpapan Utara
Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2025 di Bandara SAMS Sepinggan Naik 14 Persen, Perkiraan 444.589 Penumpang
Kemudian ke SPBU Coco di Jalan MT Maryono Balikpapan Selatan dan dilanjutkan di SPBU Jalan Marsma R Iswahyudi Sepinggan, Balikpapan Selatan.
Baca Juga: Pertamina Upayakan Normalisasi Kebutuhan BBM Balikpapan
Rahmad dalam kegiatan ini juga tampak berbincang dengan sejumlah warga yang tengah antre mengisi BBM.
Dalam kesempatan itu, dia membantu petugas SPBU mengisi BBM ke tangki kendaraan roda dua dan roda empat milik warga.
Katanya, kondisi kini sudah kembali normal. Ia memastikan distribusi BBM telah berjalan lancar, dan pasokan BBM di Kota Balikpapan dalam keadaan aman.
“Saya juga sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada warga yang telah bersabar dan tetap tertib di tengah kelangkaan BBM yang sempat terjadi,” ujarnya.
Politisi Golkar itu menambahkan, Pemkot telah berkoordinasi langsung pihak Pertamina Patra Niaga memastikan pelayanan di seluruh SPBU berjalan optimal.
“Kami bersama jajaran Pertamina Patra Niaga telah turun langsung memastikan bahwa SPBU beroperasi selama 24 jam penuh,“ jelasnya.
Wali Kota Balikpapan menjelaskan, kelangkaan terjadi akibat keterlambatan pasokan BBM. Namun kendaraan pengangkut BBM yang sempat tertunda pengirimannya kini telah beroperasi normal.
“Kita pastikan kendaraan-kendaraan pengangkut BBM yang dijanjikan telah tiba. Antrean di SPBU juga sudah kembali normal. Kami imbau masyarakat tidak panik. SPBU tetap buka, bahkan beberapa di antaranya siaga 24 jam,” ucapnya.
Pertamina sendiri diminta melakukan langkah antisipatif, sehingga kedepan kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Katanya sudah koordinasikan langsung dengan General Manager Pertamina. Dia minta agar distribusi ke depan bisa lebih stabil.
“Tidak hanya BBM, gas elpiji juga harus diperhatikan. Kami juga menyarankan Pertamax bisa mulai diproduksi langsung di kilang Balikpapan, agar tidak lagi tergantung kiriman dari luar,” ungkapnya.
Pemkot Balikpapan juga menyatakan kesiapan membantu Pertamina apabila terjadi kendala dalam proses distribusi, termasuk menyediakan armada tambahan untuk mobilisasi bahan bakar.
“Kami minta agar tidak ada lagi distribusi yang tidak sesuai regulasi. Jika melalui Pertashop, harus sesuai aturan. Jangan sampai mengganggu distribusi utama yang sudah ditata rapi oleh Pertamina,” tambahnya.
Sementara itu , Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menjamin ketersediaan pasokan BBM untuk Kota Balikpapan aman.
Menurutnya, saat ini Pertamina memiliki cadangan stok yang cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga dua minggu ke depan.
“Stok kami dalam kondisi sangat aman. Saat ini, tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 12 sampai 15 hari ke depan. Kami pastikan pasokan akan terus datang secara berkala,” ucapnya
Alexander menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, pihaknya telah menerima kiriman sebanyak 8.000 kiloliter BBM, dan dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan masuk untuk memperkuat stok.
“Kami mohon maaf atas situasi beberapa hari terakhir. Kami memahami keresahan masyarakat. Tapi kini kami pastikan distribusi kembali berjalan lancar. Dalam empat hari ke depan, pasokan tambahan juga akan datang,” jelasnya.
Alexander juga menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan instansi terkait untuk menjaga kestabilan distribusi energi di Balikpapan.
Dengan kondisi yang telah membaik ini, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan panic buying dan tetap membeli BBM sesuai kebutuhan. (*)